Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Futuristik untuk Mati di Masa Depan, Menurut Prediksi Para Ahli

Kompas.com - 30/07/2019, 19:08 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber Futurism

KOMPAS.com – Pada saat ini, penyebab-penyebab kematian seseorang meliputi penyakit, kecelakaan, pembunuhan atau sekadar karena tua. Hal ini bisa berubah seiring dengan adanya perkembangan teknologi yang tidak hanya mengubah bagaimana cara kita hidup, tetapi juga memunculkan cara-cara baru untuk mati.

Dilansir dari Futurism, 26 Juli 2019; berikut adalah lima cara futuristik untuk mati di masa depan, menurut prediksi para ahli:

1. Mendidih dari dalam ketika pakaian luar angkasa bocor

Di masa depan manusia mungkin akan bisa berjalan-jalan di luar angkasa dan melakukan spacewalk seperti sedang snorkeling di Bali. Namun, hati-hati dengan kebiasaan memakai barang-barang bajakan.

Pasalnya jika pakaian luar angkasa bocor ketika Anda berada di ruang hampa udara, bisa terjadi dekompresi tiba-tiba. Kalau Anda bernapas pada momen ini, paru-paru Anda bisa robek.

Baca juga: Pemodelan Mobil Tanpa Sopir Mampu Atasi Kemacetan di Masa Depan

Lalu kalaupun paru-paru tidak robek, berkurangnya tekanan bisa menurunkan titik mendidih cairan tubuh Anda.

Dalam kondisi yang disebut ebulisme ini, tubuh Anda mendidih dari dalam. Cairan di dalam aliran darah dan jaringan tubuh berubah menjadi uap dan bisa menyebabkan pembengkakan dan memar, atau munculnya gelembung udara dalam aliran darah yang menghambat darah menuju jantung dan paru-paru.

Kabar baiknya atau buruknya, tergantung dari mana Anda melihatnya, kekurangan oksigen akan membuat Anda pingsan dalam waktu 15 detik. Lalu, Anda akan mati dalam waktu satu menit kemudian.

2. Menghilang begitu saja ketika simulasi dimatikan

Filsuf Swedia Nick Bostrom pernah menerbitkan sebuah laporan mengejutkan yang menduga bahwa kita mungkin sedang hidup dalam sebuah simulasi canggih yang dibuat oleh orang-orang masa depan. Teorinya didasarkan pada asumsi bahwa di masa depan, kita akan memiliki komputer super canggih yang bisa menjalankan simulasi nenek moyang.

Anda mungkin sedang menertawakan teori Bostrom. Namun, seperti dilaporkan oleh The New Yorker, 10 Oktober 2018, banyak orang, termasuk orang-orang paling kaya di dunia teknologi, mempercayai teori ini dan sedang berusaha untuk mencari cara mematikan simulasi ini.

Jika teori Bostrom benar, kita bisa menghilang begitu saja bila orang-orang paling kaya di dunia ini berhasil menemukan caranya, atau sang pemilik simulasi menjadi bosan dan memilih untuk mematikan simulasinya.

Baca juga: Bagaimana Persaingan Manusia dan Robot Mencari Kerja di Masa Depan?

3. Tertusuk gading mammoth yang dihidupkan kembali

Di masa depan, kebun binatang kita mungkin akan dihuni oleh makhluk-makhluk purbakala yang bisa membahayakan manusia jika mengamuk dan lepas dari kandangnya. Salah satunya adalah mammoth atau mamut yang sedang menjadi obsesi pakar genetika Harvard George Church.

Pada 2015, Church dan timnya melaporkan bahwa mereka telah berhasil menyambungkan DNA Mammuthus primigenius dengan gajah Asia menggunakan CRISPR. Walaupun ini baru langkah pertama, bukan tidak mungkin bila di masa depan mamut akan hidup kembali dalam bentuk hibrida jika para peneliti punya cukup banyak waktu dan banyak kandungan buatan.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau