Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Kepala Akibat Stres? Coba 6 Trik Ini Untuk Meredakannya

Kompas.com - 25/07/2019, 16:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Kerjaan menumpuk, tagihan belum terbayar, ditambah bertengkar dengan pasangan, pasti membuat Anda stres. Kondisi ini bisa memicu sakit kepala, bahkan memperburuk gejalanya.

Jika Anda mengalami kondisi ini, tentu rutinitas harian bisa terganggu. Jangan cemas, simak beberapa cara menghilangkan sakit kepala akibat stres berikut.

Bagaimana stres bisa memicu sakit kepala?

Sebagian besar orang yang mengalami stres, pernah merasakan sakit kepala. Orang yang memiliki sakit kepala berulang seperti migrain juga melaporkan bahwa stres membuat sakit kepala semakin bertambah parah.

Sebenarnya, apa hubungan stres dengan sakit kepala?

Baca juga: 5 Sebab Sakit Kepala yang Tak Terduga, dari Dehidrasi sampai Menstruasi

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, stres merupakan salah satu penyebab umum dari sakit kepala. Jadi, jika Anda ingin mengobati sakit kepala stres, Anda harus menghilangkan stres yang mengganggu.

Ketika stres melanda, otak melepaskan senyawa tertentu untuk memerangi situasi yang dikenal dengan respons “flight or fight“.

Pelepasan senyawa kimia tersebut dapat menyebabkan perubahan pembuluh darah di otak sehingga memicu sakit kepala, seperti migrain.

Selain itu, berbagai emosi saat stres, seperti cemas, khawatir, dan takut dapat meningkatkan ketegangan otot dan melebarkan pembuluh darah di kepala sehingga rasa sakit semakin memburuk.

Stres juga bisa memicu sakit kepala tegang (tension headache). Jenis sakit kepala ini bersifat kambuhan dalam jangka panjang.

Bila stres terjadi, kemungkinan besar sakit kepala tegang juga akan sering kambuh.

Cara menghilangkan sakit kepala akibat stres

Kunci untuk menghilangkan sakit kepala akibat stres, yaitu meredakan stres itu sendiri. Beberapa cara yang dapat Anda lakukan, antara lain:

1. Lakukan terapi relaksasi

Teknik ini membantu Anda menenangkan pikiran sehingga stres jadi lebih berkurang. Terapi relaksasi bisa dilakukan dengan meditasi, yaitu memusatkan pikiran untuk lebih tenang.

Terapi ini juga bisa dilakukan dengan mengatur pernapasan, yakni menghirup napas dalam-dalam lewat hidung dan mengembuskannya secara perlahan dari mulut.

2. Rajin olahraga

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau