Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2019, 11:52 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber


KOMPAS.com - Artis peran Jefri Nichol gemparkan jagat dunia hiburan sejak semalam. Dia ditangkap karena kedapatan memiliki ganja seberat 6,01 gram.

Selain menimbulkan euforia atau rasa senang berlebih, penyalahgunaan pemakaian ganja juga bisa memicu risiko skizofrenia.

Ganja alias marijuana tumbuh subur di Indonesia dan banyak studi ilmiah telah membuktikan bahwa ganja dapat digunakan dalam pengobatan medis, asal sesuai porsinya.

Di sisi lain, jika pemakaian ganja disalahgunakan, maka ada dampak negatif yang memengaruhi tubuh dan pikiran.

Menurut data BNN tahun 2014, ada 565.598 remaja usia sekolah menjadi pengguna ganja aktif terbesar kedua setelah kelompok orang yang sudah bekerja.

Para peneliti telah lama mencatat adanya hubungan antara remaja pengguna ganja dan peningkatan risiko gangguan kejiwaan, termasuk depresi, kecemasan, dan psikosis (skizofrenia) saat mereka dewasa nanti.

Baca juga: Manusia Telah Isap Ganja Sejak 2.500 Tahun Lalu

Bagaimana ganja memengaruhi otak anak remaja?

Ganja mengandung senyawa kimia delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) dan senyawa terkait lainnya.

THC membajak area otak yang bertanggung jawab terhadap pengalaman emosional, seperti kebahagiaan, memori, nalar berpikir, konsentrasi, serta persepsi sensorik dan waktu.

Cara kerjanya adalah dengan mengirim sinyal antar sel saraf sehingga mengganggu berbagai fungsi mental dan fisik.

Seiring waktu, ganja akan menyebabkan efek psikotik jangka pendek seperti euforia, halusinasi, kepanikan, paranoia, dan distorsi kenyataan bahkan pada orang yang sehat sekalipun. Beberapa efek ini dapat bertahan dalam jangka panjang.

Beberapa penelitian telah menghubungkan penggunaan ganja dengan peningkatan risiko gangguan kejiwaan pada anak remaja, termasuk depresi, kecemasan, dan gejala psikosis yang merujuk pada skizofrenia.

Bahaya ganja tergantung pada dua hal

Namun, apakah dan sejauh mana ganja benar-benar menyebabkan kondisi ini tidak selalu mudah untuk ditentukan. Bahaya potensial yang terkait dengan penggunaan ganja tergantung pada dua hal utama.

Pertama, usia saat Anda pertama kali mulai menggunakan ganja, terutama jika sebelum 18 tahun.

Menggunakan ganja selama tahap-tahap kunci dari perkembangan otak selama masa remaja dapat berdampak pada pemangkasan sinaptik (ketika koneksi saraf tua dihapus) dan pengembangan materi putih (yang mentransmisikan sinyal di otak).

Baca juga: Mari Mengenal Efek Baik dan Buruk Ganja

Kedua,  frekuensi, dosis, dan durasi menghisap ganja, terutama jika Anda menggunakan setidaknya mingguan.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau