Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Anak Nasional: Bernarkah Sedikit Mainan Bikin Anak Makin Kreatif?

Kompas.com - 23/07/2019, 18:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Telegraph

"Semakin banyak jumlah benda, di ruang 16 mainan, tampaknya mengganggu durasi dan kualitas bermain. Keberadaan mainan lain yang ada mungkin telah menciptakan sumber gangguan eksternal," sambungnya.

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Infant Behavior and Development tersebut menyebutkan bahwa selama masa perkembangan, balita belum sepenuhnya menguasai dan mengontrol perhatian atau konsentrasi.

Baca juga: Bermain dengan Mainan Tradisional Bikin Bayi Cepat Bicara

Perhatian dan permainan mereka mungkin terganggu oleh faktor-faktor di lingkungan mereka yang menimbulkan gangguan. Dalam hal ini, faktor tersebut adalah jumlah mainan.

"Bila diberi mainan lebih sedikit, balita terlibat dalam permainan yang lebih lama dengan satu mainan, yang memungkinkan fokus mereka menjadi lebih baik untuk mengeksplorasi dan lebih kreatif," tulis laporan tersebut.

Saran Peneliti

Dalam kesimpulan laporan penelitian mereka, para peneliti menyarankan orang tua, sekolah, maupun pengasuh untuk tidak memberikan banyak mainan pada anak.

Para ilmuwan itu menegaskan, hal ini dimaksudkan agar anak-anak menjadi lebih kreatif dan memiliki rentang fokus lebih baik.

Meski demikian jangan langsung membuang mainan yang sudah Anda belikan untuk putra-putri tercinta. Hanya saja, Anda bisa mulai menahan godaan "lapar mata" saat melihat mainan ketika berbelanja.

Perhatikan apakah mainan-mainan itu benar-benar dibutuhkan anak Anda?

Jika godaan membeli mainan anak masih cukup kuat, Anda bisa ingat beberapa penelitian lain mengenai hal ini.

Sedikit Mainan Bikin Anak Gunakan Akalnya

Penelitian yang dilakukan di Jerman pada 1990-an juga menemukan bahwa semakin sedikit mainan membuat anak-anak kian menggunakan akalnya.

Penelitian ini fokus pada anak-anak yang mainannya diambil selama 3 bulan.

Setelah tidak mendapat mainan selama beberapa minggu, anak-anak dapat menyesuaikan diri dan menjadi jauh lebih kreatif dan bersosialisasi.

Temuan ini kemudian dibukukan dengan judul The Nursery Free Toy. Dalam buku tersebut, para peneliti menjelaskan bahwa mainan yang lebih sedikit membantu anak-anak mengembangkan kreativitas dan fokus.

Mereka juga lebih belajar untuk merawat barang-barangnya.

"Bila anak-anak memiliki terlalu banyak mainan, mereka tentu saja akan kurang memperhatikannya. Mereka tidak akan belajar menghargai jika selalu ada pengganti yang siap di tangan," tulis buku tersebut.

"Mainan yang lebih sedikit membuat anak menjadi cukup akal memecahkan masalah hanya dengan bahan yang ada. Dan akal merupakan pemberian yang tak terbatas," imbuhnya.

Baca juga: Optimalkan Tumbuh Kembang Anak Lewat Mainan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau