Apakah gagasan Anies sepenuhnya salah? Tidak juga. Hanya belum terbukti secara ilmiah. Sebab, polutan di luar ruangan bukan hanya formaldehida dan trikloro-etilen. Ada karbon monoksida, karbon dioksida, timbal, hingga partikel debu.
Baca juga: [KLARIFIKASI] Penjelasan LIPI soal Viral Tanaman Dieffenbachia Beracun
Para peneliti di China sebenarnya juga punya gagasan seperti Anies, menggunakan tumbuhan untuk mengurangi polutan atau senyawa racun. Dalam biologi, pendekatan ini disebut phylloremediation. Salah satu yang umum dan telah terbukti adalah penggunaan eceng gondok untuk menyerap logam berat.
Tapi, China pun sampai sekarang juga baru taraf gagasan. Mereka mengidentifikasi sejumlah tanaman yang potensial. Pada saat yang sama, China juga mengakui bahwa langkah pertama adalah mengurangi sumber polutan itu sendiri, dari kendaraan pribadi hingga asap pabrik dan pembangkit listrik.
Bondan Ariyanu, Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, juga mengamini bahwa langkah utama yang harus dilakukan Jakarta adalah mengurangi sumber polutan. "Beri tilang atau tindakan tegas pada kendaraan umum dan pribadi yang masih ngebul knalpotnya," ujarnya Senin (22/7/2019).
Lidah mertua, atau tanaman apa pun, bisa diteliti untuk membantu mengurangi polusi. Tanaman sirih gading (Epipremnum aureum) lewat riset baru-baru ini terbukti bisa membantu mengurangi partikel polutan PM 2.5. Tapi tetap, tanaman apa pun tidak bisa jadi satu-satunya cara menghilangkan polutan.
Baca juga: Ahli Bikin Lem Jaring Spiderman di Dunia Nyata untuk Lindungi Tanaman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.