Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/07/2019, 13:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - "Sewu kuto uwis tak liwati, sewu ati tak takoni. Nanging kabeh podo rangerteni lungamu neng endi. Pirang tahun aku nggoleki, seprene durung biso nemoni".

Para Sobat Ambyar maupun bukan, tentu familiar penggalan lirik di atas adalah tembang lawas berjudul Sewu Kuto yang dinyanyikan Didi Kempot di atas.

Menjadi penyanyi legendaris yang digandrungi kawula muda membuat Didi Kempot dijuluki Godfather of Broken Heart.

Julukan ini bukan tanpa alasan. Seperti kita tahu, lagu-lagu Lord Didi sarat akan patah hati atau ditinggal kekasih yang menyayat hati.

Baca juga: Pop atau Klasik, Manakah Lagu yang Paling Disukai Janin?

Namun anehnya, ketika kita mendengar lagu sedih dari Lord Didi kita justru merasa senang dan damai.

Jika Anda merupakan Sobat Ambyar yang justru senang mendengar lagu sedih, tenang Anda tidak sendirian, dan hal ini normal.

Fenomena ini sudah diteliti oleh ahli Jepang dan ada penjelasan ilmiah di baliknya.

Dalam kesimpulan para ilmuwan yang terbit di Frontiers In Emotion Science (13/6/2013), fenomena ini bukan mesokisme alias perasaan senang karena rasa sakit fisik atau psikologis yang ditimbulkan pada diri sendiri atau orang lain.

Namun, emosi positif seperti rasa senang dan tenang merupakan tanggapan wajar setelah mendengar lagu patah hati.

Dalam penelitiannya, para ahli meminta 44 orang untuk mendengarkan satu dari tiga lagu klasik yang asing di telinga. Peneliti kemudian meminta peserta untuk menggambarkan perasaan yang mereka alami setelah mendengarkan musik tersebut.

Hasilnya, para peserta menganggap lagu sedih dengan kunci minor memang terdengar tragis, tapi bukan berarti bisa membius pendengar untuk ikut merasakan kepedihan.

Para pendengar merasa kurang suram dan sengsara setelah mendengar lagu sedih. Mereka justru merasa bahagia, bersemangat dan lebih tenang.

Para ahli menduga, ini karena kita berharap dapat merasa sedih ketika mendengar lagu patah hati. Setelah perasaan sedih itu didapat, kita akan merasa senang karena harapan terpenuhi.

Para ahli menyebut fenomena ini sebagai sweet anticipation alias antisipasi manis.

"Bahkan jika pendengar mengalami emosi negatif ketika mendengarkan musik sedih, antisipasi manis memungkinkan mereka untuk merasakan emosi positif," tulis ahli dalam kesimpulan mereka seperti dilansir Popular Science, (15/7/2013).

"Dan jika musik itu dianggap sebagai negatif oleh sebagian pendengar, kita akan cenderung mengalami emosi ambivalensi atau perasaan ambigu (satu sisi sedih tapi di sisi lain senang), dan secara bersamaan merasa senang oleh penilaian kognitif kita."

Selain itu, para ahli mengatakan bahwa fenomena ini berhubungan dengan kenyataan bahwa kesedihan yang kita rasakan bukanlah akibat langsung dari situasi yang menyedihkan.

Mendengarkan orang lain bernyanyi tentang kesedihannya adalah pengalaman yang berubah-ubah, jadi kesedihan yang kita rasakan tidak terlalu mengancam kesejahteraan kita. Kita bisa duduk dan menikmati kesedihan orang lain.

Baca juga: Setelah Usia 30, Kita Cenderung Bertahan dengan Lagu Lama

Jadi memang benar, lagu-lagu Lord Didi ataupun Adele memang bisa dinikmati siapa saja dan dalam kondisi apapun. Bukan hanya untuk yang sedang patah hati.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com