KOMPAS.com - Menjelang usia 30 tahun, disadari atau tidak kita lebih tertarik mendengarkan musik favorit saat masih remaja.
Kesukaan mendengarkan musik saat masih remaja tak hanya dialami kita, tetapi juga kakek nenek dan orangtua kita.
Bagi para ilmuwan, hal ini dapat dijelaskan secara ilmiah.
Baca juga: Awas, Kebiasaan Dengar Musik Kencang Pakai Earphone Bikin Tuli
Sebuah survei terbaru dari layanan streaming musik Deezer belum lama ini meminta 1.000 penggunanya untuk memberikan daftar musik yang sering didengarkan.
Dari survei ini, mereka menemukan responden cenderung mengalami "paralisis musikalis" sekitar usia 30 tahun.
Ini artinya responden cenderung berhenti mendengarkan penyanyi atau genre baru dan lebih memilih musik yang mereka kenal sejak lama.
Hasil analisis data menunjukkan, puncak usia untuk mengeksplorasi lagu umumnya saat berusia sekitar 24 tahun dan perempuan umumnya mengalami puncak eksplorasi setahun lebih awal.
Di usia tersebut, hampir 75 persen responden mengaku mendengarkan 10 lagu baru setiap minggunya, dan 64 persen mengaku mendengarkan lima atau lebih penyanyi baru seiap bulannya.
Survei kecil ini kemudian akan mengarahkan kita pada banyak temuan sebelumnya yang mencatat bagaimana manusia cenderung kurang terbuka dengan pengalaman baru seiring bertambahnya usia.
Sebuah penelitian terdahulu menemukan keterbukaan terhadap pengalaman baru meningkat saat masa remaja dan menurun setelah awal usia 20-an.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.