Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Dingin di Jawa, Baiknya Mandi Pakai Air Dingin atau Hangat?

Kompas.com - 19/07/2019, 07:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Suhu dingin di Bandung, Yogyakarta, Malang, Cisarua dan berbagai kota Jawa lainnya sedang menjadi perhatian publik. Pasalnya, tidak sedikit yang merasa khawatir bahwa suhu dingin akan membuat tubuh mudah sakit.

Dilaporkan oleh Kompas.com, Rabu (17/7/2019); suhu Bandung yang dingin membuat warga minum vitamin dan mandi pakai air hangat.

Namun, bagaimanakah cara menjaga kesehatan yang tepat ketika suhu dingin? Benarkah mandi pakai air hangat lebih baik daripada air dingin dalam kondisi seperti ini?

Dokter Yance Tengker, dokter umum di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (RSAL) dr Oepomo, Surabaya, berkata kepada Kompas.com, Kamis (18/7/2019) bahwa mandi air dingin atau hangat sebetulnya punya keuntungan dan kerugian masing-masing, sehingga tidak ada yang lebih baik atau buruk.

Baca juga: Meski Bikin Menggigil, Suhu Dingin Punya 6 Manfaat untuk Kesehatan

Akan tetapi, pada kondisi suhu dingin seperti saat ini, disarankan untuk mandi dengan air hangat karena dapat meningkatkan suhu tubuh.

“Kalau udara dingin ditambah lagi mandi dengan air dingin malah akan memperberat tubuh kita dalam proses menghangatkan tubuh,” ujar dr Yance.

Terkait anggapan bahwa mandi air dingin bisa menyebabkan rematik, dr Yance berkata bahwa itu hanya sebatas mitos. Dia menjelaskan bahwa rematik merupakan penyakit peradangan pada sendi yang bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, seperti penyakit autoimun, bakteri atau virus.

“Tapi orang yang sudah menderita rematik memang disarankan untuk tidak mandi dengan air dingin karena akan memperberat keadaan pasien sendiri,” imbuhnya.

Selain mandi dengan air hangat, warga yang khawatir akan suhu dingin juga bisa mengonsumsi vitamin. Sebab, vitamin dapat membantu menjaga daya tahan tubuh, terutama saat cuaca ekstrem.

Baca juga: Warga Keluhkan Suhu Dingin, BMKG Sebut Puncaknya Terjadi pada Agustus

Akan tetapi, patut diingat bahwa vitamin tidak hanya bisa didapatkan melalui suplemen. Cara yang lebih alami dan murah untuk mendapatkan vitamin adalah dari makanan, seperti sayuran dan buah-buahan.

“Intinya adalah gaya hidup sehat. Itu sudah meliputi banyak hal, termasuk jaga pola makan dan apa yang dimakan, istirahat cukup, hindari stres berlebihan, dan berolahraga teratur karena olahraga juga membantu meningkatkan heart rate (denyut jantung) sehingga dapat menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan metabolisme tubuh,” kata dr Yance.

Selain itu, warga yang tinggal di daerah bersuhu dingin juga disarankan untuk menggunakan pakaian hangat agar tidak mengalami hipotermia atau penurunan suhu tubuh drastis hingga berada di bawah suhu normal. Hipotermia bisa membuat jantung, sistem saraf dan organ tubuh lainnya tidak bekerja dengan baik, sehingga bila dibiarkan, bisa berakibat fatal.

Terakhir, dr Yance berpesan untuk mengonsumsi air putih secukupnya, meskipun Anda tidak merasa haus karena suhu terasa dingin. Setidaknya, minum dua liter per hari karena air putih juga membantu metabolisme tubuh agar tetap sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau