Sebagai informasi, ikan lemuru memijah atau berkembang biak setahun sekali pada bulan Oktober hingga Desember. Karena hal ini, wajar jika pada bulan Juli ukuran ikan seperti yang terekam dalam video.
Agung melanjutkan, ikan lemuru tersebar di perairan antara Banyuwangi, Bali, dan Lombok. Mereka adalah ikan pemakan plankton yang berkoloni dalam jumlah besar dan bermigrasi mengikuti sumber makanan.
"Di sisi lain, keberadaan plankton sangat dipengaruhi iklim. Pada cuaca dingin seperti kemarau seperti ini, bisa menimbulkan kematian plankton dalam jumlah besar secara tiba-tiba," imbuh dia.
Dampaknya, pada akhir musim hujan kemarin populasi ikan lemuru mengalami booming karena makanan melimpah.
Kemudian secara tiba tiba akibat perubahan musim yang agak ekstrem, plankton menghilang. Entah karena mati atau populasinya turun drastis.
Hal ini mengakibatkan ikan lemuru yang tadinya dalam jumlah besar, kehilangan sebagian besar sumber pakan sehingga mereka tidak mampu bertahan hidup, tidak cukup energi untuk bertahan melawan arus, atau kadang terjadi kematian massal.
Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Ikan Asin, Bantu Eropa Temukan Dunia Baru
"Pada bulan-bulan seperti ini, arah arus laut di Bali dan sekitarnya cenderung mengarah ke Pulau Bali atau ke pantai. Sehingga ikan lemuru tersebut akan terdorong arus menuju pantai di Bali, termasuk di (Pantai) Canggu," papar Agung.
"Karena dinamika populasi ikan tersebut terkait musim, maka tidak tertutup kemungkinan kejadian seperti ini pernah terjadi di waktu sebelumnya atau akan terjadi pada waktu yang akan datang," tutup Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.