Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Ungkap Isi Bekal yang Sehat dan Seimbang untuk Anak Sekolah

Kompas.com - 16/07/2019, 16:36 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Tahun ajaran baru di Indonesia telah dimulai. Dalam mendukung kegiatan belajar dan aktivitas anak lainnya, orangtua perlu memastikan agar asupan gizi anaknya sesuai dengan kebutuhan.

Dilansir dari siaran pers Philips Indonesia, Senin (15/7/2019); nutrisionis dan ketua Indonesia Sport Nutritionist Association, serta konsultan gizi  Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, mengatakan bahwa anak-anak usia sekolah memiliki kebutuhan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa.

Untuk memenuhinya, dibutuhkan pola makan sehat dan seimbang.

Dr Rita menjelasakan bahwa makanan yang sehat dan seimbang adalah makanan yang tidak terkontaminasi oleh bakteri dan virus serta cemaran lainnya, tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya, tidak mengandung bahan tambahan pangan secara berlebih serta dapat memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan oleh anak.

Secara komposisi, makanan harus mengandung energi, protein, kalsium, dan zink agarnya agar pertumbuhan anak bisa optimal. Selain itu, anak juga membutuhkan zat besi dan asam lemak esensial agar bisa konsentrasi belajar; serta berbagai vitamin, mineral dan serat agar imunitasnya terjaga.

Baca juga: Hari Pertama Sekolah, Ini Tips Pakai Ransel Agar Anak Tak Sakit Punggung

Sebaliknya, makanan yang harus dibatasi konsumsinya adalah makanan dan minuman yang manis, yang asin, dan merupakan olahan yang mengandung natrium tinggi serta lemak berlebih.

“Kelebihan gula, garam, dan natrium serta lemak merupakan faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular lebih awal. Selain itu makanan dan minuman manis dapat menyebabkan kerusakan pada gigi anak,” terangnya.

Pola makan ini harus diajarkan sejak dini. Caranya dengan senantiasa memperkenalkan aneka ragam makanan disertai penjelasan nama dan manfaatnya. Dr Rita juga menyarankan orangtua untuk memberikan penjelasan bagaimana efek negatifnya jika makanan itu tidak dikonsumsi oleh anak.

Yongky Sentosa selaku Head of Personal Health Philips Indonesia mengatakan, memberikan asupan nutrisi yang baik pada anak juga merupakan investasi suatu bangsa, karena generasi muda yang sehat pastinya akan lebih dapat berkontribusi terhadap pembangunan bangsa ini.

“Untuk membesarkan generasi yang sehat dan cerdas dibutuhkan dukungan keluarga untuk memulai pola hidup sehat sejak dini, dan semua itu berawal dari rumah,” ujarnya.

Baca juga: Anak Sekolah Susah Bangun Pagi Harus Dimaklumi, Ada Alasan Biologisnya

Bekal anak

Nasi tumis merahChristina Phan/Philips Indonesia Nasi tumis merah

Sayangnya, sulit bagi orangtua untuk memastikan kandungan gizi dari makanan yang tersedia di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, orangtua dapat membekali anak makanan dari rumah yang memenuhi prinsip gizi seimbang.

Makanan bekal untuk anak sekolah, dijelaskan oleh Dr Rita, terdiri dari makanan utama sebagai makan pagi atau makan siang dan makanan selingan.

Makanan utama harus memenuhi 20 persen kebutuhan gizi atau setara dengan 400 kkal dan memenuhi minimal 12 gram protein bila sebagai sarapan, dan 30 persen atau setara dengan 600 kkal da mengandung minimal 18 gram protein bila sebagai makan siang. Keduanya harus mengandung sayur dan buah.

Sementara itu, makanan selingan harus memenuhi 10 persen gizi sehari atau setara dengan 200 kkal dan enam gram protein bila dikonsumsi tiga kali dalam sehari, atau 15 persen gizi sehari atau setara dengan  300 kkal dan sembilan gram protein bila dikonsumsi dua kali sehari. Makanan selingan pun harus teridiri dari kelompok sayur dan buah.

Baca juga: Mampir ke Restoran Nasi Padang, Ahli Gizi Pilih Apa?

Sebagai contoh makanan yang lengkap kandungan energi dan zat gizinya, Dr Rita membagikan resep Nasi Tumis Merah sebagai makan siang yang sehat dan lezat. Resep ini dapat dimasak menggunakan produk Philips Digital Rice Cooker HD3053 agar lebih praktis.

Disajikan dengan buah jeruk, resep ini telah mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan untuk makan siang karena terdiri dari sumber karbohidrat berupa nasi, protein berupa udang atau daging ayam dan telur, sayur berupa kacang polong dan wortel, buah berupa jeruk manis dan minyak untuk menumis, serta gula sebagai bumbu.

Satu porsi Nasi Tumis Merah mengandung 300 kkal energi, 12,5 gram protein, 5,5 gram lemak, 9,5 miligram zat besi, 108 miligram kalsium, 31 miligram vitamin C dan 4 gram serat.

Nasi Tumis Merah (untuk 2 porsi)

Bahan:

200 g beras merah

100 g udang kupas / 143 g daging ayam tanpa tulang,

potong dadu

2 butir telur

100 g kacang polong

100 g wortel, diparut

1 sdm minyak kelapa untuk menumis nasi

400 ml air (atau disesuaikan dengan standar alat)

Bumbu:

1 buah bombai

4 siung bawang putih

15 g paprika kuning

15 g paprika merah

15 g paprika hijau

1/2 merica bubuk

1 sdt saus tiram

1 sdt kaldu bubuk

1/2 sdt gula

1/2 sdt garam

Cara membuat Nasi Tumis Merah:

1. Cuci bersih beras merah dan masak hingga matang.

2. Kocok telur dan sisihkan.

3. Panaskan wajan anti lengket atau panaskan minyak kelapa pada Inner Pot Rice Cooker Entry Digital dengan menu “Rice”.

3. Masukan bawang putih dan bawang bombai, lalu tumis sampai wangi. Kemudian, masukkan paprika, kacang polong, dan wortel. Tumis sampai paprika mulai layu. Masukkan telur dan aduk hingga berbentuk gumpalan.

4. Masukkan udang atau daging ayam, masak sampai udang atau daging ayam berubah warna.

5. Masukkan nasi, gula, garam, kaldu bubuk, saus tiram dan merica bubuk. Aduk rata sampai semua bumbu tercampur rata.

6. Angkat dan sajikan bersama satu buah jeruk per porsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau