Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halo Prof! Bagaimana Cara agar GERD dan Penyakit Jantung Tidak Kambuh?

Kompas.com - 13/07/2019, 12:43 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

Beberapa produk minuman seperti kopi, coklat, minuman berkarbonat, tomat, bawang putih, dan buah-buahan yang sifatnya asam seperti jeruk dan nanas pada beberapa pasien juga perlu dihindari untuk mengurangi berulangnya keluhan.

Baca juga: Halo Prof! Makan Apa supaya Berat Badan Bertambah?

Kemungkinan adanya hubungan antara GERD dengan gangguan jantung telah diajukan sejak 1950-an. Sejak saat itu telah banyak penelitian yang dilakukan untuk berusaha mencari hubungan antara GERD dengan penyakit jantung, salah satunya adalah gangguan irama jantung.

Beberapa mekanisme yang diyakini menyebabkan gangguan irama jantung pada pasien GERD di antaranya adalah peradangan lokal, hubungan refleks saraf antara jantung dengan kerongkongan, dan iritasi sistem saraf yang mengatur refleks di kerongkongan melalui mekanisme peradangan, mekanis, dan kimiawi.

Meski demikian, hingga kini belum dapat dipastikan bahwa GERD dapat menyebabkan gangguan irama jantung secara langsung.

Meskipun GERD belum terbukti secara langsung menyebabkan gangguan irama jantung, gejala GERD dan gejala gangguan irama jantung dapat terjadi bersamaan atau tumpang tindih. Misalnya, pada kondisi pasien yang terlalu cemas akan penyakit GERD yang dialaminya, bisa menjadi muncul gejala dada berdebar atau gangguan irama jantung.

Begitupun juga bila pasien mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat mencetuskan gejala GERD dan juga dapat mencetuskan gejala gangguan irama jantung: seperti alkohol, kopi dan teh yang mengandung kafein, atau pola makan yang tidak teratur, dan makan sekaligus dalam porsi besar.

Baca juga: Halo Prof! Bahayakah Bila Sering Nyeri Dada Mendadak?

Obat yang selama ini Bapak konsumsi merupakan salah satu jenis obat yang dapat menekan produksi asam lambung. Meskipun penyakit GERD disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebih, konsumsi obat penurun produksi asam lambung secara berkesinambungan bukanlah solusi utama pengobatan GERD.

Target utama pengobatan GERD adalah perubahan pola hidup untuk menghindari pencetus dan pemberat gejala GERD.

Beberapa upaya yang juga dapat Bapak lakukan adalah membuat jurnal makanan dan mencatat makanan atau minuman yang dikonsumsi setiap harinya, agar dapat diketahui makanan apa yang dapat mencetuskan gejala GERD.

Sering kali gejala gangguan irama jantung akan membaik seiring dengan perbaikan gejala GERD setelah menghindari makanan atau minuman dan kebiasaan yang mencetuskan gejala GERD tersebut.

Terakhir, yang tidak kalah pentingnya adalah untuk mengurangi kelebihan berat badan dan menghentikan kebiasaan merokok. Bapak juga dianjurkan berolahraga dengan intensitas ringan untuk tetap menjaga kebugaran tubuh. Untuk gangguan irama jantung ada baiknya Bapak tetap melakukan kontrol sesuai yang dianjurkan dokter sebelumnya.

Semoga jawaban kami dapat membantu Bapak Daryanto dalam memahami kondisi Bapak saat ini. Semoga sehat selalu Pak!

dr. Radhiyatam Mardhiyah, Sp. PD

Dokter Spesialis Penyakit Dalam

RS Pondok Indah – Bintaro Jaya

dr. Simon Salim, MARS, Sp. PD-KKV

Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Vaskular

RS Pondok Indah – Bintaro Jaya

Punya pertanyaan terkait kesehatan dan sains yang membuat Anda penasaran? Kirimkan pertanyaan Anda ke haloprof17@gmail.com untuk dijawab oleh ahlinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau