Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2019, 20:08 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber SELF

KOMPAS.com – Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Data Globocan menyebutkan bahwa 1 di antara lima laki-laki dan 1 di antara enam perempuan di dunia meninggal pada 2018 akibat kanker.

Namun, bagaimana sebetulnya kanker dapat membunuh penderitanya?

Jack Jacoub, M.D., pakar onkologi medis dan direktur medis di Orange Coast Medical Center menjelaskan pada SELF, 15 Maret 2019, bahwa sering kali penyebaran kankerlah dan dampaknya terhadap salah satu atau beberapa organ tubuh yang membunuh seseorang.

Untuk diketahui, kanker disebut metastatis ketika sel kanker telah menyebar ke jaringan sekitar atau bagian tubuh lain melalui jaringan limpa atau darah. Ketika tiba di lokasi baru, sel ini kemudian menimbulkan tumor baru.

Ukuran tumor yang dihasilkan dan seberapa jauh penyebarannya menentukan stadium kanker. Pada stadium IV, kanker telah menyebar di bagian tubuh yang jauh dari asal mulanya.

Baca juga: Menkes Jamin, Kanker Bisa Ditangani di RS Mana Saja yang Ada Onkologinya

Kanker metastatis tidak membunuh seseorang dengan cara tertentu, tetapi menyebabkan komplikasi yang bisa mengakhiri hidup orang tersebut. Berikut adalah tujuh yang paling umum:

1. Malnutrisi atau dehidrasi

Tumor yang tumbuh di jaringan pencernaan bisa menyebabkan kebuntuan sehingga makanan atau kotoran tidak bisa lewat. Akibatnya, penderita sering mengalami mual dan muntah, dan tubuh tidak bisa menggunakan nutrisi dari makanan dengan benar.

Malnutrisi juga bisa dibarengi dengan kesulitan menjaga tingkat cairan di dalam tubuh. Ishwaria Subbiah, MD, asisten profesor di departemen perawatan paliatif dan pengobatan rehabilitasi di Unviersity of Texas MD Anderson Cancer Center berkata bahwa dehidrasi merupakan efek samping universal dari kanker tahap lanjut.

Lalu, sekalipun dokter bisa memberi pasien cairan influs untuk menyokong hidupnya, sulit bagi tubuh untuk mempertahankan cairan ini. Cairan infus bisa masuk ke jaringan sekitar melalui pembuluh darah dan menyebabkan dehidrasi.

Baca juga: Kanker Paru yang Diidap Sutopo Beri Catatan Bagi Perokok Pasif Indonesia

2. Kegagalan pernapasan

Kanker bisa membunuh jaringan paru-paru yang sehat, memblokir sebagian dari paru-paru atau menyebabkan infeksi yang membuat paru-paru terisi cairan. Akibatnya, pasien jadi kesulitan untuk bernapas; dan kalaupun diberi bantuan oksigen, sistem pernapasan bisa jadi tidak mampu mengolahnya.

Subbiah menjelaskan bahwa kekurangan oksigen bisa menyebabkan banyak organ berhenti bekerja dan membuat pasien meninggal.

3. Kehilangan fungsi otak

Ketika kanker menyerang otak, pasien bisa kehilangan kesadaran, kejang-kejang atau kehilangan kemampuan untuk melakukan sesuatu. Jika terjadi pendarahan pada otak, fungsi tubuh lain, seperti paru-paru, juga bisa terganggu.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau