Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta soal "Micin", dari Sejarah hingga Batas Konsumsinya

Kompas.com - 09/07/2019, 10:28 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Selain itu, dosis yang diberikan kepada tikus percobaan itu sangat tinggi, dan tak mungkin diterapkan pada manusia.

Hasilnya pun tak mengherankan, karena dosis yang tinggi, maka berdampak merusak otak.

"Dugaan saya (anggapan generasi micin), dari penelitian tikus tadi dikonotasikan, dipelintir, dan jadi mitos. Padahal kita tak mungkin kuat mengasup MSG dengan dosis sangat tinggi," ungkap Hardinsyah di Jakarta, Selasa (23/1/2018).

4. Hubungan dengan kemampuan otak

Seorang dokter, dr Ivena menjelaskan, otak mempunyai banyak syaraf dengan tugas menerima berbagai macam rangsangan.

Saraf yang menerima rangsangan ini disebut reseptor, di mana jumlahnya ada dibagian hipotalamus otak.

Kandungan glutamat dalam penyedap rasa mempunyai banyak reseptor yang ada di hipotalamus otak.

Baca juga: Benarkah Micin Bisa Bikin Lemot? Dokter Menjawab

"Karena itu, efek kebanyakan glutamat di otak bisa membahayakan. Reseptor-reseptor dalam otak jadi terangsang secara berlebihan akibat kadar glutamat yang tinggi. Bila terus-terusan terjadi, alhasil aktivitas reseptor yang berlebihan malah bisa disebabkan kematian neuron," kata Ivena.

Neuron (sel saraf otak) mempunyai peran penting dalam menjalankan fungsi kognitif otak.

Kematian neuron sama artinya dengan fungsi kognitif otak turun dan menyebabkan otak seseorang lemah atau lemot.

5Batasi konsumsi

Penggunaan MSG disarankan tak dalam jumlah banyak. Meski dampaknya tak nampak dalam waktu singkat, jika MSG dikonsumsi setiap hari, semakin lama efeknya akan menumpuk.

MSG dapat digantikan dengan rempah-rempah alami seperti kunyit, jahe, lada, cengkeh, kayu manis, kemiri, dan ketumbar.

Baca juga: Adakah Kebenaran dalam Istilah Generasi Micin?

Menurut Persatuan Pabrik Monosodium Glutamate dan Glutamic Acid Indonesia (P2MI), MSG aman dikonsumsi dalam takaran penggunaan secukupnya.

Penelitan dari Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology Center (SEAFAST Center) IPB pada 2007, konsumsi MSG harian orang Indonesia sekitar 0,7 gram per orang per hari.

Jumlah ini lebih sedikit dari konsumsi MSG di Amerika Serikat kurang dari 1 gram per orang per hari dan Jepang 2 gram per orang per hari. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com