KOMPAS.com - Jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia terus bertambah. Hingga 2019 ini, lansia sudah mencapai 7 persen dari total penduduk. Angka ini diperkirakan akan bertambah hingga 9,9 persen atau 27 juta jiwa.
Sayangnya, berdasarkan studi yang dilakukan Ketua Perhimpunan Geriatri Medik Indonesia (Pergami), Prof dr Siti Setiati, SpPD-KGER pada 2013, sebagian besar lansia tergolong kurang sehat karena renta. Hanya 13,2 persen yang masih sehat dan bisa beraktivitas normal.
"Sekitar 25 persen lansia termasuk frail atau kondisinya sakit dan tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Sementara lansia pre-frail sebanyak 61,6 persen yaitu mereka yang memiliki penyakit, tapi masih bisa menjalani aktivitas," kata Siti di Kementerian Kesehatan, Kamis (4/7/2019).
Siti juga berkata bahwa lansia terancam menderita beberapa penyakit sekaligus.
Baca juga: Masih Muda dan Rajin Olahraga, Kok Bisa Kena Serangan Jantung?
Pada seorang lansia saja, bisa ada 5-7 masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang dialami umumnya pneumonia, hipertensi, diabetes, stroke, katarak, demensia, depresi, dan penurunan kapasitas fungsional.
Komplikasi penyakit ini, menurut Siti, bisa dihindari sejak usia dini. Cara paling mudah yakni menjalankan pola hidup sehat.
"Nutrisi yang baik, berhenti merokok, rutin bergerak aktif, serta membuat otak tetap aktif bekerja," ujar Siti.
Di samping itu, lansia juga tetap harus diberikan vaksin untuk mengurangi risiko penyakit. Vaksin yang utama meliputi influenza, pneumonia, herpes zoster, dan hepatitis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.