Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Cara Ilmuwan Rangsang Pertumbuhan Pembuluh Darah dengan Rumput Laut

Kompas.com - 30/06/2019, 18:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh Aurelien Forget


BIASANYA, luka kecil di kulit atau otot kita dapat sembuh dengan sendirinya.

Namun untuk luka yang dalam–seperti yang dialami pasien diabetes atau pada jaringan otot setelah serangan jantung–proses penyembuhan lebih sulit. Luka dalam seringkali membutuhkan perawatan yang lebih serius, dan pada akhirnya mungkin membutuhkan amputasi atau transplantasi jika penyembuhan tidak selesai.

Meski transplantasi organ dapat menyelamatkan nyawa, terdapat kekurangan organ yang tersedia untuk prosedur ini. Maka itu, metode alternatif diperlukan.

Teknologi seperti bioprinting telah digunakan dapat membangun organ yang berfungsi penuh di luar tubuh. Namun bagaimana jika kita dapat meningkatkan kemampuan regeneratif (memperbaiki sendiri sel rusak) tubuh kita sendiri? Mungkinkah pembuatan organ di dalam tubuh dilakukan?

Publikasi terbaru kami menunjukkan bahwa hanya dengan menyuntikkan gel yang diekstrak dari rumput laut yang dapat dimakan, kita dapat mengarahkan tubuh untuk membuat pembuluh darah stabil pada otot. Pembuluh darah ini adalah kunci membantu jaringan untuk hidup.

Temuan ini merupakan langkah penting menuju terapi regeneratif yang didasarkan hanya pada biomaterial.

Apa itu terapi regeneratif?

Terapi regeneratif (disebut juga sebagai pengobatan regeneratif) adalah bidang penelitian yang menggabungkan kedokteran, biologi molekuler, dan bioteknologi. Tujuannya adalah untuk merekayasa jaringan atau organ dan mengembalikan fungsi normal tubuh.

Contohnya adalah, bioprinting 3 dimensi yang berhasil membuat kornea untuk ditanamkan ditanamkan pada mata.

Sayangnya, pendekatan ini membutuhkan fasilitas pembuatan yang khusus. Sel-sel harus diisolasi, dibudidaya dalam sebuah bioreaktor, yaitu sebuah wadah khusus yang menyediakan lingkungan yang tepat untuk pertumbuhan jaringan. Sel-sel ini kemudian digunakan untuk membuat organ buatan dalam kondisi yang terkendali dan steril.

Proses biofabrikasi organ spesifik pasien. Steffen Harr

 

Sebuah pendekatan baru muncul beberapa tahun lalu. Pendekatan ini menggunakan tubuh untuk menghasilkan jenis jaringan atau sel tertentu, dan disebut bioreaktor in vivo (dalam tubuh). Cara ini awalnya dikembangkan untuk membuat tulang.

Untuk membuat jaringan dalam tubuh manusia, kita perlu memicu dan memanfaatkan kemampuan regeneratif kita sendiri. Meski sayangnya, manusia tidak sehebat salamander dalam hal ini: kita tidak bisa menumbuhkan kembali anggota tubuh baru.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apakah Hewan Juga Bisa Menopause?

Apakah Hewan Juga Bisa Menopause?

Oh Begitu
Berapa Lama Kura-kura dan Penyu Bisa Hidup?

Berapa Lama Kura-kura dan Penyu Bisa Hidup?

Oh Begitu
5 Manfaat Jus Mengkudu untuk Kesehatan

5 Manfaat Jus Mengkudu untuk Kesehatan

Oh Begitu
Sejak Kapan FIFA Didirikan?

Sejak Kapan FIFA Didirikan?

Oh Begitu
Apa Saja Manfaat Buah Delima untuk Kesehatan?

Apa Saja Manfaat Buah Delima untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Si Minions “Arthropoda Tanah” sebagai Penyelamat Tanah yang Butuh Perhatian untuk Generasi Sekarang dan Masa Datang

Si Minions “Arthropoda Tanah” sebagai Penyelamat Tanah yang Butuh Perhatian untuk Generasi Sekarang dan Masa Datang

Fenomena
Hewan-hewan Punah yang Coba Dihidupkan Lagi dengan Teknologi

Hewan-hewan Punah yang Coba Dihidupkan Lagi dengan Teknologi

Oh Begitu
Seberapa Banyak Organ dalam Tubuh Manusia?

Seberapa Banyak Organ dalam Tubuh Manusia?

Oh Begitu
Lebih Sehat Mana Minum Air Dingin atau Hangat?

Lebih Sehat Mana Minum Air Dingin atau Hangat?

Oh Begitu
Mengapa Saat Stres Selalu Ingin Buang Air Kecil?

Mengapa Saat Stres Selalu Ingin Buang Air Kecil?

Oh Begitu
Apa Saja Mamalia yang Bisa Ditemukan di Gunung Merapi?

Apa Saja Mamalia yang Bisa Ditemukan di Gunung Merapi?

Oh Begitu
Apa Saja Makanan yang Baik untuk Berbuka Puasa?

Apa Saja Makanan yang Baik untuk Berbuka Puasa?

Oh Begitu
Indikator Kesejahteraan Lokal

Indikator Kesejahteraan Lokal

Fenomena
Mengapa Anak-anak Bisa Belajar Hal Baru dengan Cepat?

Mengapa Anak-anak Bisa Belajar Hal Baru dengan Cepat?

Oh Begitu
Apakah Efek pada Wajah Saat Berolahraga Memakai Make-up?

Apakah Efek pada Wajah Saat Berolahraga Memakai Make-up?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+