KOMPAS.com - Saat mendengar gula darah tinggi, mungkin Anda akan segera membayangkan orang yang didiagnosis diabetes dan membutuhkan insulin untuk menjaga tubuh tetap seimbang.
Namun, gula darah tinggi atau hiperglikemia juga bisa memengaruhi orang tanpa diabetes.
Jika hal ini diabaikan dan tidak diobati, atau Anda tidak tahu sedang mengalami gula darah tinggi, maka akan terjadi kerusakan pada saraf, ginjal, mata, atau memicu penyakit jantung.
Baca juga: Yang Terjadi pada Tubuh akibat Gula Darah Tinggi
Gula darah tinggi terjadi saat tubuh tidak memproduksi atau menggunakan cukup banyak insulin yang membantu mengubah makanan menjadi energi.
Akibatnya, seseorang akan merasa lelah sepanjang waktu, merasa haus, pandangan kabur, dan lainnya.
Menurut Mayo Clinic, gejala tersebut tidak langsung muncul dan dapat berlangsung berhari-hari sampai berminggu-minggu ketika kadar gula darah seseorang terus meningkat.
Penyebab gula darah tinggi selain karena diabetes tipe 1 dan tipe 2, antara lain memiliki infeksi, pasif atau kurang bergerak, stres, dan makan terlalu banyak karbohidrat.
Orang-orang dengan cystic fibrosis juga berisiko mengembangkan gula darah tinggi.
Cystic fibrosis atau fibrosis kistik adalah penyakit genetika yang menyebabkan lendir-lendir di dalam tubuh menjadi kental dan lengket, sehingga menyumbat berbagai saluran, terutama saluran pernapasan dan pencernaan.
Agar dapat didiagnosis memiliki gula darah tinggi, kita perlu melakukan tes darah yang bisa menguji apakah kadar glukosa tubuh terlalu tinggi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.