Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Akurat Tes Kepribadian Populer "MBTI" Bisa Dipercaya?

Kompas.com - 19/06/2019, 18:32 WIB
Julio Subagio,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Ashton menjelaskan, sebagian besar orang terletak di tengah spektrum tersebut, dan hanya sedikit di antaranya yang terletak dalam sudut ekstrim.

Dengan kategori dikotomis ini, hasil kepribadian yang sebenarnya menjadi kurang akurat dan menghilangkan banyak nuansa kepribadian yang unik.

Baca juga: Para Ilmuwan Tetapkan 4 Tipe Kepribadian Baru, Anda yang Mana?

Tes Kepribadian Big Five

Saat ini, para ilmuwan dan pakar di bidang psikologi menggunakan tes Big Five Personality Trait. Tes ini diciptakan oleh akademisi dan terus berkembang aktif dengan berbagai riset dan penelitian yang dilakukan oleh para ahli psikologi hingga saat ini.

Tes Big Five tidak didasarkan pada dikotomi kategori, melainkan menganalisis secara holistik dari jawaban kuisioner pada aspek tertentu.

Hasilnya kemudian dianalisis dengan melibatkan metode statistik untuk mengumpulkan beberapa aspek pada kluster yang sama yang terdiri dari lima kategori utama, yaitu extraversion, conscientiousness, agreeableness, neuroticism, dan openness to experience.

Tes Big Five tidak menempatkan kepribadian seseorang dalam tipe tertentu, melainkan hanya memberi informasi mengenai posisi sifat orang tersebut dalam suatu spektrum kepribadian tertentu.

Hal ini dapat dijadikan dasar untuk perbandingan antara sifat  dan karakter suatu orang dengan orang lainnya, misalnya, apakah seseorang lebih extrovert dibandingkan rekan kerjanya.

"Namun hal tersebut bukan berarti bahwa seseorang dengan tingkat extroversion tinggi akan lebih mudah menjadi seorang sales," ujar Simine Vazire, peneliti kepribadian dari University of Carolina, seperti dilansir dari Scientific American.

Vazire juga menjelaskan bahwa informasi ini dapat dipercaya karena didasarkan pada metode ilmiah dan selalu diperbaharui seiring riset yang berjalan dan memiliki aplikasi praktis dimana kecenderungan sifat seseorang dapat dinilai dan dibandingkan dengan orang lain.

Baca juga: Teori Kepribadian di Balik Album BTS Map of The Soul: Persona

Kegunaan MBTI

Lantas, dengan adanya tes Big Five ini, apakah MBTI menjadi tidak berguna sama sekali?

Beberapa ahli psikologi tidak menyingkirkan MBTI begitu saja, dan menganggap bahwa MBTI, dengan banyak keterbatasannya, memiliki kegunaan tersendiri.

“Orang tertarik untuk mengikuti tes MBTI karena mereka ingin memahami kepribadian yang mereka dan orang lain miliki. Keempat dimensi yang ada pada MBTI dapat berguna untuk mendeskripsikan kepribadian seseorang secara umum,” tutur Ashton.

Dalam hal ini, 16 tipe kepribadian berdasarkan MBTI dapat digunakan sebagai alat eksplorasi diri dan media refleksi untuk diri sendiri dan orang lain.

“Tes ini diibaratkan sebagai pintu masuk untuk mengenal dan memikirkan jati diri anda,” ujar Merve Emre, peneliti dari Oxford University.

Meski tidak begitu akurat, namun label kepribadian yang ditawarkan MBTI dapat menyediakan deskripsi umum dan informasi terkait kepribadian seseorang, khususnya mengenai sifat dan kecenderungan pribadi yang selama ini tidak kita sadari.

Jadi, jika Anda merasa penasaran mengenai gambaran kasar tipe kepribadian yang anda miliki, Anda dapat melakukan tes MBTI ini, namun jangan terlalu serius menanggapinya, tentunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau