Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Percaya Lagi, Wabah Zombie Tak Akan Muncul di Dunia Nyata

Kompas.com - 13/06/2019, 11:29 WIB
Julio Subagio,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Tapi, metabolisme anaerobik ini punya kelemahan, yaitu produk samping berupa asam laktat. Penumpukan asam laktat dapat menyebabkan kram serta nyeri otot dan sendi.

"Tiga hingga enam jam pasca kematian, akan terjadi rigor mortis, sehingga zombie akan terus berada di tempatnya tanpa bisa bergerak," lanjutnya.

Baca juga: Gara-gara Jamur, Semut Bisa Berubah Menjadi Zombie

Pembusukan

Bahkan sebelum terjadinya rigor mortis, tubuh akan terlebih dahulu mulai membusuk.

Sel memiliki enzim yang dapat mencerna sel itu sendiri. Saat sel masih hidup, enzim ini tersimpan dalam wadah khusus yang memisahkannya dari bagian sel lain, yakni pada organel yang memproses sisa metabolisme.

Tapi setelah sel mati, enzim akan dibebaskan dan mulai mencerna sel secara menyeluruh, melalui proses yang disebut autolisis.

"Sel akan terurai dan mengeluarkan cairan lendir. Segalanya akan menjadi lembek dan lunak sebelum akhirnya menjadi cairan busuk," tambah Moran.

Hal ini termasuk seluruh organ dan otot, yang diperlukan zombie untuk dapat bergerak.

Selain pembusukan lewat enzim, keberadaan bakteri di sistem pencernaan juga dapat mempercepat proses penguraian ini.

"Saat manusia meninggal, maka tidak ada makanan yang masuk. Bakteri akan kekurangan asupan makanan dan mulai mencerna tubuh inangnya sendiri," jelas Moran.

Proses ini akan memproduksi bau busuk yang kerap muncul dari bangkai busuk.

"Tidak ada yang membahas mengenai bau zombie. Seharusnya baunya begitu kuat sampai-sampai kita dapat mendeteksi kedatangannya dari kejauhan," lanjutnya.

Perlindungan oleh serangga

Bukan hanya manusia saja yang dapat mengenali dan mencium bau busuk ini. Lalat dan berbagai serangga pemakan bangkai lain akan berdatangan dan mengerubungi tubuh yang membusuk dalam sekejap.

"Yang pertama kali datang adalah lalat bangkai. Mereka memiliki antena sensitif yang dapat mencium aroma bangkai sejauh 16-19 kilometer sehingga bisa datang dalam hitungan menit saja," ungkap Nancy Miorelli, seorang entomolog (ahli serangga) dan komunikator sains.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com