Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2019, 20:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Seperti dijelaskan dalam artikel sebelumnya, paus bukanlah ikan, meski kerap salah disebut sebagai “ikan paus”. Hewan yang tergolong dalam ordo cetacea ini merupakan mamalia.

Lantas Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana dengan hiu? Apakah hewan ini juga mamalia?

Pertanyaan tersebut pernah dibahas oleh artikel Thought Co. Rupanya, hiu adalah ikan dan bukan mamalia.

Mari kita periksa satu per satu berdasarkan karakteristik mamalia yang dipenuhi oleh paus, yaitu berdarah panas, menghirup oksigen, melahirkan dan menyusui anaknya, berambut dan bertulang keras.

Baca juga: Misteri Temuan Bulu Burung Berbasis Darat di Perut Hiu Terpecahkan

Berdarah dingin

Berbeda dengan paus, hiu berdarah dingin. Mereka tidak memiliki lemak di bawah kulit dan tidak mampu mengatur temperatur tubuhnya. Oleh sebab itu, mereka harus tetap berada di zona air yang menjadi tempat kelahiran mereka, biasa di perairan yang hangat.

Memang ada hiu yang hidup di air dingin, tetapi mereka harus tetap di area tersebut untuk bertahan hidup dan tidak bisa bermigrasi ke perairan hangat seperti paus.

Bernapas dengan insang

Jika paus bernapas dengan paru-paru, hiu bisa menyerap oksigen secara langsung dari air menggunakan insang yang berada di balik struktur bercelah pada samping kepala mereka. Alhasil, hiu tidak perlu muncul ke atas permukaan air untuk menghirup udara.

Bertelur

Tergantung pada jenisnya, seekor induk hiu bisa mengeluarkan hingga 100 telur dan menyembunyikannya di antara lamun, atau menyimpannya di dalam tubuh mereka (organ seks ovipositor) hingga menetas.

Setelah menetas, anak-anak hiu tidak disusui atau dibantu oleh induknya, dan harus belajar sendiri cara untuk bertahan hidup dan mencari makan.

Baca juga: Studi Ungkap Hewan Laut yang Ditakuti Hiu

Inilah mengapa induk hiu harimau di perairan Missisipi dan Alabama memutuskan untuk meletakkan di perairan terbuka, bukan menyembunyikannya di antara lamun seperti spesies hiu pada umumnya.

Perairan tersebut dilalui oleh burung-burung darat yang bermigrasi, dan sering kali burung yang kelelahan atau kebasahan karena hujan jatuh ke laut dan menjadi makanan anak-anak hiu yang baru menetas dan belum mahir berburu.

Bertulang rawan

Seperti kebanyakan ikan, tengkorak hiu tidak terbuat dari tulang keras, melainkan tulang rawan yang fleksibel, tipis, ringan dan bisa mengapung di air. Tulang rawan ini resisten terhadap tekanan kompresi sehingga hiu dapat berenang dengan cepat dan lincah ketika berburu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau