Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Pertama Ahli Pasang Alat Pelacak ke Tubuh Hiu Biru, Ini Tujuannya

Kompas.com - 21/03/2019, 18:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Para ilmuwan di kepulauan Galapagos menempelkan alat pelacak ke tubuh lima hiu biru untuk mempelajari pola migrasi mereka. Ini adalah proyek pertama yang dilakukan pemerintah Ekuador dan mungkin di dunia untuk hiu biru (Prionace glauca).

Kelima hiu itu terdiri dari satu betina dan empat pejantan yang berenang mengelilingi pulau Isabela dan Floreana, dua pulau yang ada di kepulauan Galapagos.

"Pihak konservasionis belum sepenuhnya mengetahui bahwa migrasi hiu biru adalah fenomena musiman," kata Alex Hearn, ahli biologi kelautan di Pusat Ilmu Pengetahuan Galapagos yang terlibat dalam pengamatan.

Baca juga: Viral Temuan Hiu Saat Banjir Sentani, Peneliti LIPI Ungkap Spesiesnya

Hiu biru tidak termasuk spesies terancam punah. Mamalia yang hidup di laut terbuka itu bisa memiliki 100 bayi hiu setiap tahunnya dan hidup jauh dari jangkauan manusia.

Hearn menjelaskan, alat pelacak akan membantu menentukan berapa lama hiu biru menghabiskan waktu di pulau lepas pantai Ekuador atau hanya melewati cagar laut yang dibangun pemerintah.

"Kami sudah mulai menerima data. Kami telah melihat bahwa setidaknya dua hiu telah bergerak ratusan kilometer menuju perairan internasional dan pesisir Ekuador dan Peru, dan di sana mereka rentan terhadap penangkapan ikan," kata Hearn.

Kepulauan Galapagos mengilhami teori evolusi Charles Darwin dan merupakan situs warisan alam PBB.

Baca juga: DNA Hiu Putih Bisa Jadi Petunjuk Penting Pengobatan Kanker Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau