Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warung Tegal Mahal, Begini Sains Memberi Harga demi Untung Besar Tanpa Keluhan

Kompas.com - 01/06/2019, 14:14 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber ECWID

2. Mengadopsi Harga Dinamis

Pada tahun 1969, Frank Bass, seorang profesor di Sekolah Pascasarjana Universitas Purdue, mengembangkan model untuk mengukur adopsi produk baru. Model ini, yang disebut Model Difusi Bass, memberikan persamaan sederhana tentang bagaimana orang menggunakan produk di pasar.

Model ini pada dasarnya membagi konsumen menjadi dua kelompok, yaitu inovator dan peniru.

Inovator adalah pengguna awal yang mencoba produk baru dan memberi tahu orang lain tentang hal itu. Sedangkan peniru adalah orang-orang yang mulai menggunakan produk baru setelah mendapatkan daya tarik, seringkali setelah rekomendasi dari inovator.

Dengan mengikuti pemodelan Bass, Anda bisa memberi produk yang dijual dengan harga rendah-sedang untuk menarik inovator. Ketika para peniru mulai terbiasa dengan produk yang dijual, Anda bisa menaikkan harganya.

Tapi jika tidak ingin menaikkan harga secara cuma-cuma, Anda bisa meningkatkan pendapatan dengan melakukan teknik cross selling (menawarkan produk lain) dan up selling (menambahkan manfaat tambahan seperti garansi).

Model ini juga menyarankan Anda untuk mengurangi harga ketika terlihat peningkatan retensi pelanggan.

Dengan kata lain, harga tidak pernah benar-benar statis dalam model pemberian harga ini.

3. Menghilangkan Harga yang Kaku

Metode ini disebut dengan Elastisitas Harga dari Permintaan (PED). Caranya adalah mengukurperubahan permintaan yuntuk menentukan perubahan harga.

Untuk bisa menggunakan metode ini, kita harus memastikan apakah produk yang dijual elastis. Produk disebut tidak elastis ketika tidak ada perubahan permintaan meskipun harga berubah.

Produk elastis ini pada dasarnya akan memberi kita pemahaman tentang bagaimana pelanggan bereaksi ketika harga berubah. Dalam hal ini, kita perlu mempertimbangkan kelangkaan produk, nilai produk, dan merek.

Ketiganya menentukan elastisitas dari produk yang dijual. Artinya, juga akan mempengaruhi harga produk.

Baca juga: Kenaikan Harga Rokok Bisa Tekan Jumlah Perokok Baru

4. Prinsip Psikologi Konsumen

Terakhir, Anda juga bisa memberikan harga melalui prinsip psikologi konsumen. Metode ini membuat Anda harus mengetahui bagaimana psikologis konsumen dalam merespons harga.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau