Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamur Ini Hasilkan Racun Laba-laba untuk Bunuh Nyamuk Malaria

Kompas.com - 01/06/2019, 11:06 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

Nyamuk-nyamuk yang mendarat di kain itu langsung terpapar dengan jamur.

Awalnya, para peneliti bereksperimen dengan 1.500 ekor nyamuk.

Hasilnya, sebagaimana dipublikasikan dalam jurnal Science, jumlah nyamuk meningkat pesat ketika dibiarkan tanpa intervensi.

Namun, tatkala jamur penghasil racun laba-laba dimasukkan, hanya ada 13 nyamuk setelah 45 hari.

"Jamur yang genetikanya dimodifikasi dengan cepat merontokkan populasi nyamuk dalam dua generasi," kata Dr Brain Lovett, dari Universitas Maryland.

Beberapa tes juga memperlihatkan jamur itu hanya berdampak pada nyamuk Anopheles, tidak mempengaruhi serangga lain, seperti lebah.

"Teknologi kami tidak bertujuan agar nyamuk-nyamuk punah, tujuan kami adalah menghancurkan penyebaran malaria di sebuah area," sambung Lovett.

Peranti baru diperlukan untuk menangani malaria mengingat nyamuk-nyamuk semakin kebal terhadap insektisida.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kasus-kasus malaria kini meningkat di 10 negara paling terpapar di Afrika.

Menanggapi temuan ini, Prof Michael Bonsall dari Universitas Oxford, berkata, "Bagus. Ini adalah kajian yang super menarik."

"Prospek mengendalikan nyamuk menggunakan jamur yang telah dimodifikasi ini tergolong tinggi," sambungnya

"Regulasi keamanan biologi yang proporsional diperlukan untuk menjamin kajian ini dan pendekatan lain untuk pengendalian vector (nyamuk) menggunakan metode genetik tidak hilang akibat aturan yang terlalu ketat," kata Prof Bonsall lagi.

Baca juga: Ada di Kakinya, Alasan Nyamuk Ogah Hinggap di Kulit Berlosion Anda

Dr Tony Nolan, dari Liverpool School of Tropical Medicine, menambahkan: "Hasil-hasil kajian ini sangat membuat semangat.

"Kita memerlukan alat baru untuk memperkuat metode pengendalian yang sudah ada, yang kini terdampak oleh perkembangan kekebalan insektisida."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com