Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Dunia Bikin Rekonstruksi Tsunami Palu, Apa Artinya Bagi Indonesia?

Kompas.com - 21/05/2019, 19:34 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Nature

KOMPAS.com - Tim peneliti dunia membuat rekonstruksi tsunami Palu yang menerjang 8 bulan lalu. Uniknya, rekonstruksi tersebut dibuat dengan metode yang tidak biasa.

Adalah Jennifer Haase, ahli geofisika dari Scripps Institution of Oceanography di La Jolla, California yang memimpin penelitian ini.

Haase menegaskan, "Ini adalah contoh penting dari citizen science."

Citizen science yang dimaksud oleh Haase adalah data penelitian yang diambil langsung dari warga sekitar yang menyaksikan. Dalam hal ini, Haase mengambil data sosial media warga.

"Kami mulai melihat berbagai platform media sosial seperti Youtube, Twitter, Facebook, dan Instagram," ungkap Matias Carvajal, seismolog yang turut terlibat studi ini dikutip dari Nature, Kamis (16/05/2019).

Baca juga: Gempa Besar Sulteng, Bagaimana Sejarah Mencatat Tektonik dan Tsunami?

Tim ini kemudian menemukan 38 video amatir dan klip dari pusat pengawasan tsunami. Mereka juga kemudian menentukan lokasi pengambilan video pada peta lalu menyinkronkannya.

Hasilnya, tim berhasil melakukan rekonstruksi bagaimana tsunami 8 bulan lalu itu bergerak melalui Teluk Palu.

Rekonstruksi itu menunjukkan bahwa gelombang tsunami terjadi begitu cepat, hanya beberapa menit setelah guncangan gempa bumi. Selanjutnya, gelombang secara signifikan datang berturut-turut dalam waktu satu hingga 2 menit.

Carvajal menyebut, ini menunjukkan bahwa sumber (tsunami) itu dekat dengan pantai. Dengan kata lain, itu merupakan indikasi adanya longsoran dasar laut.

Hasil ini kemudian dipublikasikan oleh tim dalam jurnal Geophysical Research Letters1.

Ahli tsunami dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Purna Sulastya Putra mengatakan bahwa hasil itu menawarkan bukti signifikan yang mendukung gagasan adanya longsor dasar laut yang membuat gelombang di Palu tersebut sangat tinggi.

Sebagai informasi, prediksi awal tsunami di Teluk Palu hanya berupa gelombang kecil dengan ketinggian 0,5 meter. Namun, pada kenyataannya, gelombang yang menghantam Palu mencapai 2 meter.

Ditambah lagi, saksi mata mengungkapkan bahwa gelombang monster itu tiba hanya dalam beberapa menit setelah gempa terjadi. Padahal, menurut perkiraan, gelombang ini terjadi berselang puluhan menit dari gempa.

Baca juga: BMKG: Tsunami akibat Gempa Banggai Sulteng Diprediksi Kurang dari 0,5 Meter

Evaluasi bagi Indonesia

Dua hal ini menjadikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendapat banyak kritik. Salah satunya perkara sistem peringatan dini tsunami.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau