Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Peneliti Beberkan Susahnya Menghitung Jumlah Spesies di Bumi

Kompas.com - 21/05/2019, 17:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Semua makhluk, yang besar dan sangat kecil

Tapi sebagian besar perkiraan keanekaragaman hayati global mengabaikan mikroorganisme seperti bakteri karena banyak dari organisme ini hanya dapat diidentifikasi hingga tingkat spesies dengan mengurutkan DNA mereka.

Akibatnya keragaman mikroorganisme yang sebenarnya mungkin telah diperkirakan terlalu sedikit.

Setelah menyusun dan menganalisis basis data pengurutan DNA dari lima juta spesies mikroba dari 35.000 situs di seluruh dunia, para peneliti menyimpulkan bahwa secara mengejutkan, ada satu triliun spesies di Bumi. Jumlah tersebut jauh lebih banyak daripada estimasi jumlah bintang di galaksi Bima Sakti.

Akan tetapi, seperti perkiraan sebelumnya, angka ini bergantung pada pola keanekaragaman hayati, dan tidak semua orang setuju bahwa hal tersebut harus diterapkan pada mikroorganisme.

Bukan hanya mikroorganisme yang diabaikan dalam perkiraan keanekaragaman hayati global. Kita juga mengabaikan banyak bentuk kehidupan yang hidup di dalam bentuk kehidupan lainnya.

Sebagian besar–dan mungkin semua–spesies serangga adalah korban setidaknya satu atau lebih spesies tawon parasit . Spesies ini bertelur di dalam atau pada spesies inang (mirip film Aliens, jika alien memiliki sayap). Peneliti berpendapat bahwa kelompok serangga yang mengandung tawon parasit ini mungkin merupakan kelompok hewan terbesar di planet ini.

Tawon parasit menemukan inang untuk anak kecilnya.

Apakah yang kita dimaksud dengan spesies?

Masalah yang lebih mendasar pada penghitungan spesies bermuara pada problem yang agak filosofis: ahli biologi belum sepakat tentang artisebenarnya dari istilah “spesies”.

Konsep spesies biologis yang terkenal menyatakan bahwa dua organisme tergabung dalam spesies yang sama jika mereka dapat kawin silang dan menghasilkan keturunan yang subur.

Tetapi karena konsep ini bergantung pada perkawinan, hal ini tidak dapat digunakan untuk mendefinisikan spesies organisme aseksual seperti banyak mikroorganisme serta beberapa reptil, burung, dan ikan.

Konsep ini juga mengabaikan fakta bahwa banyak makhluk hidup yang kita anggap spesies terpisah dapat dan melakukan kawin silang. Misalnya, anjing, anjing hutan, dan serigala mudah kawin, namun biasanya dianggap menjadi spesies yang terpisah.

Definisi lain untuk spesies yang juga populer bergantung pada kemiripan individu dengan lainnya (jika terlihat seperti bebek, itu adalah bebek), sejarah evolusi bersama, atau persyaratan ekologis yang sama.

Namun tidak satu pun dari definisi ini yang sepenuhnya memuaskan, dan tidak ada yang berlaku untuk semua bentuk kehidupan.

Ada setidaknya 50 definisi spesies yang berbeda untuk dipilih . Apakah seorang ilmuwan memilih untuk menunjuk bentuk kehidupan yang baru ditemukan sebagai spesies baru atau tidak bermuara pada paham filosofis mereka akan sifat suatu spesies.

Akibat dari kehilangan spesies

Ketidaktahuan kita akan keanekaragaman hayati sesungguhnya di planet kita memiliki konsekuensi nyata. Setiap spesies adalah potensi harta karun solusi untuk masalah termasuk obat untuk penyakit, inspirasi untuk teknologi baru, sumber bahan, dan penyedia layanan ekosistem utama yang baru.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com