Tahun-tahun itu, perkembangan teknologi dan inovasi membuat tepung putih (atau dikenal sebagai tepung gandum) murah bagi masyarakat. Bahan inilah yang membuat fondasi roti burger, kue, dan camilan lain menjadi rendah serat tapi tinggi karbohidrat.
Dengan kandungan nutrisi tidak seimbang inilah yang menandai kelahiran junk food.
Baca juga: Berhenti Makan “Junk Food” Bisa Sebabkan Gejala Mirip Putus Obat
Hal ini diperburuk dengan Perang Sipil America pada 1860-an. Selama perang, para prajurit terbiasa makan dari kaleng dan teoples jatah diproduksi secara massal.
Ketika kembali ke rumah setelah perang, mereka mendambakan makanan yang bisa menggugah selera. Masalahnya, industrialisasi membuat pertanian makin jauh dari kehidupan masyarakat Amerika.
Salah satu jalan keluarnya adalah mendapatkan makanan cepat saji.
Pada 1896, Max Sielaff di Berlin menemukan mesin "automats" atau mesin penjual otomatis yang menyediakan makanan dan minuman sederhana.
Kemunculan mesin ini segera mendapatkan tempat di masyarakat dunia. Mesin penjual otomatis ini membuat makanan siap saji makan diganrungi, meskipun kandungan gizinya kadang tidak seimbang.
Tahun 1916, salah satu restoran makanan nirnutrisi pertama dibuat, yaitu gerai hot dog di New York. Lima tahu kemudian, restoran hamburger pertama di dunia dibuka di Kansas dengan nama White Castle.
Masih pada medio 1920-an, layanan tanpa turun atau "drive-thru" pertama kali dibuat. Restoran yang menggunakan metode penjualan ini adalah A&W, yang sebelumnya adalah toko Root Beer.
Saat itu, drive-thru tidak seperti sekarang yang memiliki jendela untuk memesan. Pada masa tersebut, pelayan akan mengantarkan makanan yang dipesan pada pelanggan yang menunggu di mobil.
Meski terkesan tidak praktis, praktik ini menjadi sangat populer dan menyebar ke seluruh negeri.
Jendela untuk drive-thru baru muncul pada 1948. Penggagasnya adalah kakak beradik Richard dan Maurice McDonald.
Baca juga: Studi: Sering Makan Junk Food Tingkatkan Risiko Depresi
Mereka menciptakan jalur khusus untuk memesan hamburger dan kentang goreng di restoran mereka, McDonald.
Selanjutnya, beberbagai jenis makanan siap saji yang nirnutrisi mulai bermunculan. Sebut saja ayam goreng yang dibuat oleh Harlan Sanders hingga bisnis donat dan kopi.
Hebatnya, kebanyakan makanan nirnutrisi itu diterima dengan mudah oleh masyarakat. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah karena junk food selalu berhasil menggugah selera.