Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Rasanya, Kesukaan Minum Kopi Ditentukan oleh Gen

Kompas.com - 15/05/2019, 17:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com - Apakah Anda penikmat kopi dan memilih kopi yang dipanggang pada tingkat tertentu, misalnya dark roast? Ternyata, pilihan kita atas kafein kopi - atau mungkin minuman bersoda yang manis – bukan didorong oleh rasa minuman itu melainkan bagaimana perasaan kita setelah menikmatinya.

Tim ilmuwan genetika pada Northwestern University menerbitkan kesimpulan kajian baru itu dalam Human Molecular Genetics baru-baru ini.

Dalam karya yang pernah diterbitkan, Marilyn Cornelis telah menulis tentang genetika konsumsi kopi. Kepada kantor berita Perancis, AFP, Cornelis mengatakan, untuk karya terbaru, ia akan menetapkan gen perasa mana yang bertanggung jawab atas apa yang kita minum.

Tetapi, ia dan timnya terkejut, ketika mendapati bahwa pilihan orang ternyata tidak didasarkan pada variasi dalam gen perasa, melainkan pada gen-gen yang terkait efek minuman.

Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Kopi Tanpa Kafein Alias Kopi Decaf?

"Genetika yang mendasari pilihan kita terkait komponen psikoaktif dari minuman," ujar Cornelis.

"Orang menyukai perasaan yang timbul setelah meminum kopi. Itu sebabnya mereka meminumnya," imbuhnya.

Hasil penelitian yang didanai Asosiasi Jantung Amerika dan Institut Kesehatan Nasional itu mengumpulkan kuesioner diet 24 jam dari sekitar 336 ribu orang keturunan Eropa dari Biobank, Inggris.

Minuman dibagi menjadi kelompok rasa-pahit dan kelompok rasa-manis.

Pahit termasuk kopi dan teh, jus jeruk bali, anggur merah dan minuman beralkohol; sedangkan yang manis termasuk minuman yang diberi gula, minuman yang diberi pemanis buatan, dan jus buah bukan jeruk.

Tim peneliti kemudian melakukan kajian luas terkait genome mengenai pola konsumsi, yang pada gilirannya divalidasi dalam tiga populasi Amerika.

"Rasa mungkin menjadi faktor," ujar Cornelis kepada AFP, tetapi "itu adalah rasa yang didapat."

Kopi, karena pahitnya, "adalah sesuatu yang harus kita hindari pada tingkat evolusi," katanya.

"Tetapi, kita mengonsumsinya karena kita tahu menyamakan rasa tersebut dengan efek kafein," tambahnya.

Satu faktor yang tidak diperhitungkan peneliti, katanya, adalah gula dan krim yang mungkin ditambahkan peserta kajian pada kopi mereka untuk menutupi rasa pahit.

Baca juga: Benarkah Minum Kopi Setelah Makan Durian Sebabkan Kematian?

Anomali Gen Obesitas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com