Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Buktikan Ukuran Bulan Mengecil dan Menyusut, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 14/05/2019, 10:16 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) milik NASA mengeluarkan analisis pencitraan terbaru bulan. Pihaknya mengatakan, bulan mengalami penyusutan yang membuat permukaan bulan berkerut dan hal ini karena guncangan gempa.

Analisis ini berdasarkan survei terhadap lebih dari 12.000 gambar. Semua gambar itu menunjukkan bahwa cekungan bulan Mare Frigoris di dekat kutub utara Bulan retak dan bergeser.

Cekungan bulan Mare Frigoris adalah salah satu dari banyak cekungan luas yang diasumsikan sudah mati dari sudut pandang geologis.

Baca juga: Wajah Bulan Dihantam Meteorit Kecil saat Supermoon, Begini Dampaknya

Tak seperti Bumi, Bulan tidak memiliki lempeng tektonik. Sebaliknya, aktivitas tektonik di bulan terjadi karena secara perlahan satelit Bumi itu kehilangan panas, sejak terbentuk 4,5 miliar tahun lalu.

Hal ini pada gilirannya membuat permukaan bulan berkerut, mirip anggur yang mengerut menjadi kismis.

Melansir AFP, Selasa (14/5/2019), bulan memiliki kerak yang rapuh. Ketika terjadi gempa dan bagian dalam menyusut, permukaannya mudah pecah dan menghasilkan apa yang disebut patahan dorong, di mana satu bagian kerak didorong ke atas ke bagian yang berdekatan.

Hal ini pada akhirnya membuat bulan "mengurus" sekitar 50 meter selama beberapa ratus juta tahun terakhir.

Para astronot Apollo pertama mulai mengukur aktivitas seismik di Bulan pada 1960an dan 1970an. Mereka menemukan aktivitas seismik sebagian besar terjadi di bagian perut bulan, dan hanya sejumlah kecil yang terjadi di permukaannya.

Dalam analisis yang terbit di Nature Geoscience, para ahli meneliti gempa bulan dangkal yang direkam selama misi Apollo kemudian menghubungkannya dengan fitur permukaan bulan yang baru.

Baca juga: Ingin dapat Pengakuan, China Segera Dirikan Stasiun Riset di Bulan

"Kemungkinan, gempa di bulan masih terjadi hingga hari ini. Mungkin selama ini kita hanya melihat gempa tektonik mengguncang Bumi, jadi mengetahui bahwa Bulan juga diguncang gempa saya pikir sangat menarik," ujar Nicholas Schmerr, asisten profesor geologi dari Universitas Maryland.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com