Namun, berdasarkan studi, kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai hal, termasuk kelelahan, stres, faktor kepribadian, dan usia.
Baca juga: Menkes: Petugas KPPS Mestinya Shifting
Anwar juga menjelaskan bahwa orang dengan rentang usia sekitar 50-70 tahun memiliki risiko tertinggi untuk gangguan jantung. Namun, potensi ini dapat dipantau melalui beberapa prediktor, diantaranya kebiasaan merokok, diabetes, hipertensi, obesitas, adanya psychososial stress, dan alkohol.
“Interaksi antara tekanan psikologis berat dengan potensi jantung koroner akan meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler”, imbuhnya.
Beban tugas yang terlampau tinggi serta jam kerja yang tidak memungkinkan istirahat diyakini sebagai penyebab awal tingginya tingkat keletihan yang berujung pada munculnya berbagai penyakit dan kematian.
“Aktivitas tinggi dapat menyebabkan penurunan kerja otak dan penyumbatan pembuluh darah melalui pembentukan plak, yang berujung pada stroke,” ujar dr. Rakhmad Hidayat, SpS.
Rakhmad menekankan bahwa stroke bukanlah awal pangkal permasalahan, melainkan ujung yang berbatasan dengan kematian.
“Kita harus cari tahu pangkalnya, bisa dengan membaca rekam medisnya.” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.