KOMPAS.com - Bumi, bersama dengan tujuh planet lain membentuk sebuah sistem tata surya. Namun, di antara kedelapan planet tersebut, terdapat beberapa perbedaan mencolok yaitu cincin planet.
Ya, setengah dari jumlah planet dalam tata surya memiliki cincin. Planet-planet itu adalah Saturnus, Jupiter, Uranus, dan Neptunus.
Hal ini memunculkan pertanyaan, mengapa Bumi (dan beberapa planet lain) tak memiliki cincin?
Jika Bumi memiliki cincin, mungkin bentuk planet kita ini akan lebih indah. Tapi, bisa saja pendapat itu juga salah.
Baca juga: NASA Buat Simulasi Jika Ada Asteroid yang Menghantam Bumi
Bentuk Bumi yang tanpa cincin ini sebenarnya terjadi karena alasan tertentu. Tapi, sebelum itu, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa saja unsur penyusun cincin-cincin planet.
Cincin planet terbuat dari material berbeda, bergantung dari planetnya.
Saturnus yang memiliki cincin paling terlihat misalnya. Cincin Saturnus terbuat dari es air, dengan bongkahan seukuran gunung hingga sebutir pasir.
Sedangkan cincin pada Jupiter, Uranus, dan Neptunus yang lebih redup dari cincin Saturnus terbuat dari debu dan batu.
Meski belum ada teori pasti yang menjelaskan cara terbentuknya cincin-cincin planet itu, tapi sebuah teori menyebut bahwa cincin keempat planet itu terjadi akibat tabrakan dua satelit (bulan) atau lebih akibat terlalu dekat dengan planet.
Tabrakan tersebut menghasilkan puing-puing yang kemudian terlempar ke berbagai arah. Namuan, sebagian puing-puing itu tertahan oleh gravitasi planet sehingga membentuk cincin.
Bumi Pernah Punya Cincin
Merangkum dari Seeker, sebenarnya, Bumi juga pernah punya cincin planet yang terbuat dari batu dan debu.
Cincin ini terbentuk pada miliaran tahun lalu ketika sebuah planet seukuran Mars menabrak Bumi dan memuntahkan cincin puing besar-besaran.
Puing-puing ini kemudian terkumpul menjadi satu pada bulan yang kita kenal sekarang. Sedangkan sebagian yang jaraknya cukup dekat dengan Bumi tertarik gravitasi.
Hal ini menyebabkan Bumi tak lagi memiliki cincin.
Selain itu, merangkum dari Universe Today, hilangnya cincin Bumi juga diakibatkan oleh jarak dengan Matahari. Ada titik di tata surya kita yang dikenal sebagai "frost line".
Titik tersebut terletak sekitat 5 AU (Astronomical Unit) dari Matahari, di sabuk asteroid. Sedangkan Bumi hanya 1 AU dari Matahari.
Itu membuat Bumi dapat mempertahankan air karena magnetosfer planet bertindak seperti perisai melawan angin matahari. Tapi ini membuat Bulan sekering tulang, kecuali kawah yang dibayangi secara permanen oleh kutub bulan.
Baca juga: Begini Nasib Bumi Bila Jentikan Jari Thanos Terjadi di Dunia Nyata
Inilah yang membuat jika ada sistem cincin es di Bumi maka angin matahari akan menghancurkannya.
Cincin Bumi di Masa Depan
Sebuah teori lain mengatakan bahwa di masa depan kemungkinan cincin Bumi akan kembali terbentuk. Nantinya, cincin Bumi terbentuk oleh fase raksasa Matahari merah yang tak terhindarkan.
"Ketika Bumi dan Bukan dekat wilayah yang panas terik ini, hambatan yang disebabkan oleh atmosfer Matahari yang luas akan menyebabkan orbit Bulan membusuk. Akibatnya, Bulan akan berayun semakin dekat ke Bumi," tulis David Powell dikutip dari Space.com.
Jarak Bumi dan Bulan yang semakin dekat berpotensi untuk menghancurkan satelit planet kita itu. Inilah yang nantinya diperkirakan membentuk cincin baru bagi Bumi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.