KOMPAS.com - Puluhan juta anak di seluruh dunia tidak mendapat vaksin campak dalam delapan tahun terakhir. Hal ini menyebabkan wabah penyakit secara global, menurut laporan terbaru Dana Anak-Anak PBB (Unicef).
Laporan tersebut menunjukkan bahwa 169 juta anak tidak diberikan dosis pertama vaksin campak di antara 2010 dan 2017 atau setara dengan 21,1 juta anak per tahun.
Campak adalah penyakit yang sangat menular dan bisa menyebabkan masalah kesehatan serius – termasuk infeksi paru-paru dan otak – dan terkadang mematikan.
Para pakar kesehatan mengatakan anak-anak perlu diberi dua dosis vaksin demi melindungi mereka dari penyakit yang ditimbulkan virus tersebut.
Baca juga: Skandal Temuan Wakefield dan Dampaknya Bagi Kegagalan Vaksin Global
Menurut Unicef, campuran rasa puas diri, kesalahan informasi, skeptis tentang imunisasi, dan kekurangan akses menyebabkan tingkat vaksinasi yang tidak memadai di seluruh dunia.
Laporan Unicef menunjukkan inilah negara dengan angka anak belum divaksin pada 2010 sampai 2017:
Menurut Unicef, angka anak yang tidak mendapat dosis kedua vaksin campak lebih mengkhawatirkan.
Unicef menemukan, 20 negara di sub-Sahara Afrika belum memberikan dosis kedua. Hal ini membuat lebih dari 17 juta bayi per tahun pada risiko lebih besar terkena campak di masa anak-anak.
Saatnya bertindak
"Virus campak akan selalu menemukan anak-anak yang tidak divaksinasi," ujar Henrietta Fore direktur eksekutif Unicef.
"Jika kita serius dalam menangkal penyebaran penyakit berbahaya yang bisa dicegah seperti campak, kita harus memvaksinasi semua anak di dunia, di negara kaya maupun miskin."
Profesor Beate Kampmann, di London School of Hygiene dan Tropical Medicine, menggambarkan angka-angka itu sebagai panggilan untuk bertindak.
"Satu hal yang pasti, satu orang yang terkena campak akan bisa menginfeksi 90 orang lain yang tidak kebal," ucap Kampmann.
Baca juga: 5 Jenis Vaksin yang Penting untuk Remaja dan Kisaran Harganya
"Campak sangat menular, bahkan sebelum ruamnya muncul. Jadi Anda tidak bisa begitu saja 'menjauh' dari campak. Kita harus melindungi anak-anak dan masyarakat dari penyakit menular mematikan yang sepenuhnya dapat dicegah ini. Satu-satunya cara untuk melakukannya adalah vaksinasi," tegas dia.
Ukraina, Madagaskar, dan India telah terkena dampak terburuk dari penyakit ini sepanjang tahun ini, dengan laporan puluhan ribu kasus per satu juta orang.
Wabah juga melanda Brasil, Pakistan, dan Yaman, sementara lonjakan jumlah kasus telah dilaporkan di AS dan Thailand.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.