Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Hai Orangtua, Perlajari Pedoman Baru WHO untuk Batasan "Gadget" Bagi Anak Balita

Kompas.com - 26/04/2019, 13:01 WIB

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengeluarkan pedoman baru tentang penggunaan gawai atau gadget pada anak bawah lima tahun (balita).

Menurut pedoman baru tersebut, bayi di bawah usia 1 tahun tidak boleh terpapar layar elektronik. Sedangkan anak-anak antara usia 2 hingga 5 tahun tidak boleh memiliki lebih dari satu jam setiap harinya melihat layar gawai.

Menurut WHO, membatasi atau bahkan dalam beberapa kasus menghilangkan waktu bermain gawai pada anak-anak di bawah usia 5 tahun akan menghasilkan orang dewasa lebih sehat.

Badan kesehatan milik PBB tersebut menegaskan bahwa membatasan pemakaian gawai hanya bagian kecil dari solusi untuk menghasilkan orang dewasa lebih sehat.

Baca juga: Cahaya Sian Pada Layar Gadget Picu Kita Susah Tidur

WHO juga menyarankan anak-anak untuk lebih banyak berolahraga dan tidur. Menurut mereka, hal-hal tersebut akan membantu anak-anak mengembangkan kebiasaan yang lebih baik dan mencegah obesitas serta penyakit saat remaja dan dewasa.

"Mencapai kesehatan untuk semua berarti melakukan yang terbaik sejak awal kehidupan manusia," ungkap Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jendral WHO dikutip dari New York Times, Rabu (24/04/2019).

"Anak usia dini adalah periode perkembangan yang cepat dan masa ketika pola gaya hidup keluarga dapat disesuaikan untuk mendorong peningkatan kesehatan," imbuhnya.

Jika pada generasi sebelumnya para ahli khawatir tentang dampak radio dan televisi, hari ini para peneliti sedang mempelajari dampak "waktu layar". Waktu layar sendiri merupakan istilah untuk menjelaskan jumlah waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi dengan TV, komputer, telepon pintar, tablet digital dan permainan video, di perkembangan otak dan kesehatan keseluruhan.

National Institutes of Health telah mendanai proyek senilai 300 juta dollar AS atau setara 4,2 miliar rupiah yang dikenal sebagai ABCD Studi (untuk Pengembangan Kognitif Otak Remaja). Studi tersebut diharapkan bisa menunjukkan bagaimana perkembangan otak dipengaruhi oleh berbagai pengalaman, termasuk penggunaan zat, gegar otak dan waktu layar.

Tetapi penelitian ini melacak anak-anak usia 9 hingga 10 tahun hingga dewasa muda, dan datanya masih awal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apakah Hewan Juga Bisa Menopause?

Apakah Hewan Juga Bisa Menopause?

Oh Begitu
Berapa Lama Kura-kura dan Penyu Bisa Hidup?

Berapa Lama Kura-kura dan Penyu Bisa Hidup?

Oh Begitu
5 Manfaat Jus Mengkudu untuk Kesehatan

5 Manfaat Jus Mengkudu untuk Kesehatan

Oh Begitu
Sejak Kapan FIFA Didirikan?

Sejak Kapan FIFA Didirikan?

Oh Begitu
Apa Saja Manfaat Buah Delima untuk Kesehatan?

Apa Saja Manfaat Buah Delima untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Si Minions “Arthropoda Tanah” sebagai Penyelamat Tanah yang Butuh Perhatian untuk Generasi Sekarang dan Masa Datang

Si Minions “Arthropoda Tanah” sebagai Penyelamat Tanah yang Butuh Perhatian untuk Generasi Sekarang dan Masa Datang

Fenomena
Hewan-hewan Punah yang Coba Dihidupkan Lagi dengan Teknologi

Hewan-hewan Punah yang Coba Dihidupkan Lagi dengan Teknologi

Oh Begitu
Seberapa Banyak Organ dalam Tubuh Manusia?

Seberapa Banyak Organ dalam Tubuh Manusia?

Oh Begitu
Lebih Sehat Mana Minum Air Dingin atau Hangat?

Lebih Sehat Mana Minum Air Dingin atau Hangat?

Oh Begitu
Mengapa Saat Stres Selalu Ingin Buang Air Kecil?

Mengapa Saat Stres Selalu Ingin Buang Air Kecil?

Oh Begitu
Apa Saja Mamalia yang Bisa Ditemukan di Gunung Merapi?

Apa Saja Mamalia yang Bisa Ditemukan di Gunung Merapi?

Oh Begitu
Apa Saja Makanan yang Baik untuk Berbuka Puasa?

Apa Saja Makanan yang Baik untuk Berbuka Puasa?

Oh Begitu
Indikator Kesejahteraan Lokal

Indikator Kesejahteraan Lokal

Fenomena
Mengapa Anak-anak Bisa Belajar Hal Baru dengan Cepat?

Mengapa Anak-anak Bisa Belajar Hal Baru dengan Cepat?

Oh Begitu
Apakah Efek pada Wajah Saat Berolahraga Memakai Make-up?

Apakah Efek pada Wajah Saat Berolahraga Memakai Make-up?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+