"Penelitian oseanografi dan ilmiah China di Pasifik Barat benar-benar sejalan dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut dan memberikan kontribusi pada studi ilmiah kelautan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Lu Kang.
"Kami berharap setiap negara dapat menempatkan perspektif kegiatan penelitian ilmiah China dan menahan diri dari mengganggu kerja sama normal untuk penelitian dan studi kelautan antara China dan negara-negara lain," tambahnya.
Baca juga: Ilmuwan China Ungkap Kemungkinan Baru dalam Pengobatan Autisme
Skala survei China sama dengan operasi USSR
Seorang pensiunan laksamana bintang dua yang pernah mengepalai Komando Perlindungan Perbatasan Australia yakin pemetaan lautan yang dilakukan China di dunia sekarang ini dalam skala yang sama dengan operasi maritim Soviet selama puncak Perang Dingin.
"Ini sangat mirip dengan pola perilaku Uni Soviet pada 1960-an, 70-an dan 80-an dan pengetahuan Soviet tentang lautan dunia benar-benar sangat besar," kata Laksamana Muda James Goldrick.
Mantan perwira angkatan laut itu, yang sekarang menjadi profesor tamu di Pusat Studi Strategi dan Pertahanan Universitas Nasional Australia, mengatakan sejauh mana survei maritim China di wilayah ini masih belum diketahui.
"Para pengumpul informasi intelijen angkatan laut China tidak akan menyalakan suar (satelit GPS), mereka tidak diwajibkan oleh hukum, dan tentu saja sangat mungkin beberapa kapal milik pemerintah tidak selalu memancarkan suar mereka untuk menunjukkan di mana mereka dan siapa mereka."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.