Bahkan, standar emisi pembangkit listrik batubara Indonesia juga masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara lain, termasuk China.
“Sampai dengan ketentuan rehabilitasi. Ya memang ada jaminan reklamasi, tapi ketentuan dan sanksi apabila gagal atau lalai melaksanakan reklamasi itu tidak ada,” katanya.
Masyarakat bisa mendorong terjadinya perubahan dengan berpartisipasi dalam protes dan petisi. Semua orang juga diundang untuk bergabung dan mendukung gerakan #BersihkanIndonesia yang menantang pasangan calon Presiden dan wakil Presiden untuk mengumumkan rencana konkrit menuju “Indonesia Berdaulat Energi”.
Lebih mudahnya lagi, masyarakat juga bisa ikut menyampaikan kekhawatiran dan kekesalannya melalui media sosial.
Adhityani mengatakan, teman-teman lembaga swadaya masyarakat lingkungan hidup sudah menyuarakan sedari dulu. Sekarang bisa diperkuat apabila memang keresahan masyarakat bisa disalurkan secara terbuka di media sosial.
Terakhir, dia juga mengajak masyarakat untuk segara mendorong Indonesia agar segera lepas dari industri listrik batubara.
“Di saat dunia internasional mulai bergerak meninggalkan energi kotor, kok Indonesia masih di sini saja dan bahkan mengunci dirinya pada industri listrik batubara sampai dengan 50 tahun ke depan. Itu di saat batubara kita mau habis dan kita terpaksa impor. Perekonomian kita akan hancur lebur di saat anak cucu kita,” ujarnya.
Anda bisa menyaksikan film Sexy Killers di sini dan membaca lebih lanjut mengenai gerakan #BersihkanIndonesia di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.