Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halo Prof! Amankah Pakai "Menstrual Cup" sebagai Pengganti Pembalut?

Kompas.com - 18/04/2019, 12:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

KOMPAS.com — Bersamaan dengan semakin meningkatnya kesadaran untuk hidup lebih ramah lingkungan, popularitas menstrual cup juga semakin menanjak. Namun, masih banyak wanita yang ragu untuk menggunakan menstrual cup sebagai pengganti pembalut.

Salah satunya adalah Gloria, seorang pembaca Kompas.com, yang mempertanyakan keamanan menstrual cup. Begini pertanyaannya:

"Menstrual cup sebenarnya punya efek samping, enggak sih? Mending pembalut atau menstrual cup? Katanya darah mens itu enggak banyak banget. Kalau pakai pembalut, buang-buang sampah, tapi kalau menstrual cup yang bisa dicuci pakai, kok seram makainya."

Pertanyaan ini dijawab oleh dr Grace Valentine, SpOG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, RS Pondok Indah-Puri Indah. Berikut paparannya:

Baca juga: Halo Prof! Sebaiknya Makan Apa Saat Lapar Tengah Malam?

Hai Gloria! Terima kasih atas pertanyaan Anda, ya.

Menstrual cup mungkin masih terdengar asing untuk sebagian besar wanita di Indonesia. Namun, penggunaan alat ini belakangan mulai populer sebagai alternatif pembalut karena lebih murah dan ramah lingkungan.

Menstrual cup adalah alat yang terbuat dari silikon atau lateks yang aman untuk tubuh, berbentuk seperti corong, dengan ukuran lebih kecil. Berbeda dari tampon dan pembalut yang berfungsi untuk menyerap cairan haid, menstrual cup, seperti namanya, digunakan untuk “menadah” darah selama menstruasi.

Karena terbuat dari bahan silikon atau lateks, menstrual cup dapat digunakan dalam waktu lama hingga 10 tahun (bisa digunakan kembali) sehingga alat ini dianggap lebih hemat dan ramah lingkungan dibandingkan dengan pembalut atau tampon.

Baca juga: Halo Prof! Bolehkah Saya Bermain Basket pada Usia 58 Tahun?

Menstrual cup tersedia dalam berbagai ukuran. Daya tampungnya pun menyesuaikan dengan kebutuhan setiap individu. Umumnya, menstrual cup aman digunakan selama 12 jam dan dapat menampung satu ons cairan (dua kali lipat daya tampung pembalut).

Untuk menentukan ukuran menstrual cup yang tepat, Anda dapat melakukan diskusi dengan dokter Anda. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah:
• Usia
• Panjang serviks
• Jumlah darah saat haid
• Konsistensi dan fleksibilitas menstrual cup
• Kapasitas cup
• Kekuatan otot dasar panggul
• Jenis persalinan yang telah dijalani

Bagaimana cara menggunakan menstrual cup dengan baik? Hampir sama dengan penggunaan tampon. Anda perlu memosisikan diri senyaman mungkin, bisa dengan duduk, jongkok, atau salah satu kaki diangkat ke atas. Cucilah tangan terlebih dahulu sebelum pemasangan.

Setelah itu, pegang ujung menstrual cup dengan melipatnya seperti bentuk huruf U. Lalu, masukkan ke dalam vagina perlahan hingga ujungnya. Saat masuk ke dalam vagina, putar alat, kemudian cup akan terbuka dan menutup lubang vagina.

Baca juga: Halo Prof! Berbahayakah Pendarahan Seusai Olahraga?

Ketika terpasang dengan benar, seharusnya Anda tidak merasakan ada alat tersebut di dalam vagina.

Menstrual cup yang tersedia di pasaran ada yang reusable dan ada yang disposable.
Untuk melepas menstrual cup ini, Anda dapat menarik tangkai yang ada di bagian bawah menstrual cup dengan jari telunjuk dan jempol, kemudian tekan bagian dasar alat ini untuk diambil dan ditarik keluar untuk melepasnya.

Setelah dilepaskan, kosongkan cup, dan cuci dengan sabun (sesuai dengan pH vagina) dan air bersih. Pada akhir masa haid, Anda dapat mensterilkan menstrual cup dengan merebusnya di dalam air selama 5-10 menit.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau