Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Hari Ini, Sudahkah Kita Mengambil Keputusan yang Tepat?

Kompas.com - 17/04/2019, 09:04 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Selain memahami apa yang sedang dihadapi, sejumlah ahli menyebut suasana hati juga berpengaruh dalam mengambil keputusan. Menciptakan perasaan yang tenang akan membantu kita membuat keputusan tepat.

Seperti dijelaskan profesor Baba Shiv dari Universitas Stanford, pilihan dibuat tanpa melibatkan perasaan.

"Pada akhir 80-an sampai 90-an, ahli saraf mulai memberi bukti tentang sudut pandang berlawanan secara diametrik dengan teori pilihan rasional. Mereka membuktikan bahwa emosi sangat penting dalam membuat keputusan yang baik," kata Shiv.

Ini artinya, melibatkan perasaan akan mengarahkan kita membuat keputusan benar.

Profesor Timothy Wilson yang juga menulis buku berjudul Redirect: The Surprising New Science of Psychological Change, berkata perasaan dapat berbicara saat kita sedang membuat keputusan. Inilah saat kita memiliki firasat tertentu, entah firasat baik atau buruk.

Kenali diri sendiri

Sains modern menyarankan untuk mengambil pelajaran dari orang Yunani kuno: kenalilah dirimu.

Studi yang dilakukan ilmuwan dari Rice University, George Mason University, dan Boston College menyarankan manusia untuk mempercayai firasat.

Baca juga: Besok Pemilu, Bagaimana Cara Ambil Keputusan agar Tidak Menyesal?

Sementara itu, Steven Johnson pernah menulis opini di New York Times bahwa penelitian multidisiplin ilmu seperti sains kognitif, teori manajemen, dan studi sastra menemukan bahwa manusia memiliki seperangkat alat yang bisa digunakan untuk membuat pilihan terbaik.

Dari uraian panjang yang dijelaskan Johnson, dia menyoroti tentang pentingnya menghasilkan alternatif untuk setiap tindakan dan sebaiknya solusi yang ditawarkan lebih dari satu.

Sebuah studi menemukan, orang yang hanya memiliki satu alternatif untuk masalahnya biasanya akan mengalami kekecewaan atau kegagalan lebih dari 50 persen, sementara keputusan yang melibatkan merenungkan setidaknya dua alternatif dirasakan sebagai keberhasilan dua pertiga waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau