Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Hasil Studi Astronot Kembar Bakal Ubah Pakem Perjalanan Antariksa?

Kompas.com - 12/04/2019, 14:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sejak astronot NASA Scott Kelly pergi ke angkasa pada Maret 2015 sampai Maret 2016, segala tentangnya menjadi menarik. Terlebih karena Scott memiliki saudara kembar identik bernama Mark Kelly yang tinggal di Bumi.

Petualangan Scott ke antariksa menjadi kesempatan unik bagi para ilmuwan untuk meneliti apakah luar angkasa dapat mengubah tubuh seseorang, terutama karena efek dari terpaan gaya berat mikro dan radiasi pengion.

Pemeriksaan pada Scott kemudian dibandingkan dengan kembarannya Kelly sebagai variabel kontrol yang tetap tinggal di Bumi.

Setelah dilakukan sejumlah riset, ilmuwan menemukan analisis multiomik komprehensif dan terintegrasi pertama tentang efek perjalanan luar angkasa jangka panjang bagi tubuh manusia.

Baca juga: DNA Berubah di Luar Angkasa, Kedua Astronot Kembar Ini Membuktikannya

"Tim ini melakukan penelitian yang belum pernah dilakukan sebelumnya terkait seluruh aspek biologi manusia, mulai dari analisis molekuler sel dan mikrobioma hingga fisiologi dan kognisi manusia," ujar Craig Kundrot ilmuwan NASA Space Life and Physical Science Research and Application Division melansir Science Alert, Kamis (11/4/2019).

"Riset tentang kembar bisa disebut pelopor bagi NASA untuk mengembangkan kebijakan penelitian yang cocok. Makalah ini adalah laporan pertama dari studi terintegrasi yang dimulai lima tahun lalu saat para pakar pertama kali membahasnya," sambung Kundrot.

Studi kembar yang dilakukan NASA ini melibatkan 10 ilmuwan dari seluruh dunia.

Dalam makalah yang akhirnya terbit di jurnal Science, para ahli membandingan perubahan pada tubuh Scott dengan Mark.

Hasil awal mengungkap bahwa tekanan minim oksigen, meningkatnya peradangan dan perubahan nutrisi di luar angkasa membuat 7 persen gen Scott berubah, terutama yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh.

Bola mata Scott lebih rata dan saraf retinanya menjadi lebih tebal. Kemudian sama seperti astronot lain, kepadatan tulang juga berkurang.

Tim ahli juga menemukan bahwa perjalanan luar angkasa menyebabkan pergeseran dalam rasio bakteri dalam mikrobioma usus, meski keanekaragaman bakteri mikrobiom tidak berubah.

Hal ini mungkin dapat menjadi landasan bagi ahli merancang enzim pra, pro, dan postbiotik untuk misi ke Mars agar mikrobioma tetap sehat.

Kemudian ahli menemukan bahwa vaksin flu tetap berfungsi dengan baik ketika Scott berada di ISS, ini adalah kabar baik.

Selain itu, karena Scott melakukan pola makan dan olahraga selama menjalankan misi ke angkasa, bobot tubuhnya berkurang.

Paling menarik adalah telomer dalam sel darah putih Scott menjadi lebih panjang. Telomer adalah tutup pelindung di ujung kromosom, biasanya ia semakin pendek seiring waktu karena proses pembelahan sel sampai tidak bisa membelah lagi.

Memang beberapa telomer Scott memendek, tapi beberapa tumbuh jauh lebih panjang.

Beruntung, perubahan ini bersifat sementara. Namun bila nanti ada misi ke Mars dan memerlukan waktu lebih lama, besar kemungkinan efeknya meningkat.

Baca juga: Ketangguhan Manusia Terbukti Lagi dalam Studi Kembar NASA

"Namun ada perubahan yang tetap terjadi hingga saat ini, misalnya ekspresi gen secara umum dan perubahan mikrobioma tidak normal lagi setelah enam bulan kembali ke Bumi. Ekspresi beberapa gen masih terganggu," tulis para ahli dalam laporan mereka.

"Kumpulan data multiomik, molekuler, fisiologis, dan perilaku membantu pemetaan tentang risiko kesehatan terkait perjalanan luar angkasa," imbuh mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau