Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Terang Lampu, Menyingkap Sisi Kelam PLTU Lewat “Sexy Killers”

Kompas.com - 12/04/2019, 12:42 WIB
Julio Subagio,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Keberadaan PLTU di kawasan Batang ini menimbulkan banyak masalah beruntun yang dialami masyarakat sekitar.

Bermula dari sengketa lahan dengan para petani, masyarakat kemudian melakukan beberapa gelombang perlawanan terhadap pembangunan PLTU. Namun, upaya kriminalisasi yang ditenggarai dilakukan terhadap pimpinan aksi membelah masyarakat menjadi kubu yang bertentangan.

Hal ini memicu konflik horizontal yang berkepanjangan di masyarakat sekitar antara kubu pro dan kontra PLTU.

Usman, warga Batang yang juga hadir sebagai narasumber, mengemukakan bahwa konflik ini menghasilkan hukum adat baru dimana jika salah seorang anggota kubu pro meninggal maka jenazahnya tidak diizinkan dimakamkan di area sekitar.

Setidaknya, tercatat telah terjadi tiga kali regenerasi aksi perlawanan terhadap keberadaan PLTU Batang. Namun, aksi ini nampaknya belum membuahkan hasil.

“Yang bisa kami lakukan hanyalah membuat PLTU ini berjalan lebih lambat, entah sampai kapan”, ujar Usman.

Baca juga: Penambahan PLTU Batubara Bisa Sebabkan Kematian Dini Meningkat Drastis

Nasib penduduk sekitar PLTU

Keberadaan PLTU juga berdampak negatif pada masyarakat lokal di kawasan lain.

Di Celukan Bawang, Buleleng, Bali, konflik sengketa lahan dengan petani kelapa serta nelayan masih berlangsung hingga saat ini.

Sedangkan di Palu, Sulawesi Tengah, pembuangan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang ditimbun di sekitar area pemukiman serta abu terbang (fly ash) yang berseliweran mengancam kesehatan warga.

Warga setempat mengeluhkan infeksi saluran pernapasan yang diderita semenjak beroperasinya PLTU. Salah satu warga mengidap kanker nasofaring, diduga akibat paparan limbah B3 serta bahan berbahaya lain yang terkandung dalam abu terbang.

Namun hingga kini, belum ada upaya atau studi yang menjawab permasalahan tersebut.

Film dokumenter ini dibuat untuk menyuarakan penderitaan yang dialami warga yang terkena dampak PLTU, terutama ditujukan kepada para pembuat kebijakan, para elit politik yang memiliki kepentingan di balik bisnis tambang batu bara, serta masyarakat perkotaan yang menikmati listrik tanpa mengetahui tragedi dibaliknya.

Dengan adanya film ini, diharapkan regulasi pertambangan batu bara akan diperketat, serta dapat mendorong agenda pemanfaatan energi alternatif yang bersih dan berkelanjutan.

Baca juga: Pakar Sebut Hanya Ada Satu Jenis Energi yang Bisa Selamatkan Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau