KOMPAS.com - Terungkapnya foto pertama lubang hitam alias black hole diabadikan oleh delapan teleskop yang tersebar di bebera negara dan terhubung oleh Event Horizon Telescope (EHT). Namun, kita tidak mungkin dapat menyaksikan foto itu kalau tak ada si jenius Katie Bouman (29).
Bouman adalah perempuan muda yang memimpin pengembangan algoritma untuk menghasilkan gambaran lubang hitam.
Dalam sebuah video singkat saluran Ted yang diunggah pada 28 April 2017 ke Youtube, Bouman menegaskan dia bukanlah seorang astronom tetapi ia melakukan riset di laboratorium komputer untuk menerjemahkan gambar atau video.
Bersama dengan 200 ilmuwan dari seluruh dunia, tiga tahun lalu Bouman bergabung dan memimpin penyusunan algoritma yang bisa membantu merancang pencitraan lubang hitam supermasif di pusat galaksi M87.
Baca juga: Mengenal John Michell, Genius Penggagas Lubang Hitam yang Terlupakan
Kala itu dia masih terdaftar sebagai mahasiswa pascasarjana jurusan ilmu komputer di Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Seperti kita tahu, lubang hitam terletak di lokasi sangat jauh dan padat, sehingga untuk mendapat fotonya adalah sesuatu yang mustahil.
Lubang hitam menurut teori yang beredar tidak terlihat. Lubang hitam hanya bisa mengeluarkan pendaran bayangan ketika mengisap materi di sekitarnya.
Merangkum CNN, Kamis (11/4/2019), EHT sudah mengumpulkan jutaan gigabyte data atau lebih dikenal sebagai interferometri. Meski begitu, data ini masih belum cukup untuk menggambarkan seperti apa wujud lubang hitam.
Untuk itulah Bouman hadir bersama algoritma yang membantu para ilmuwan merancang tiga varian kode skrip untuk akhirnya menjadi gambar utuh.
"Kami mengembangkan cara untuk menghasilkan data sintetis dan menggunakan berbagai algoritma. Kami menguji semuanya dengan cermat agar bisa menghasilkan gambar (lubang hitam)," ujar Bouman.
Seperti dikatakan Bouman, dia tidak hanya mengembangkan satu algoritma. Menurutnya, lebih banyak algoritma berbeda akan memberi asumsi berbeda pula.
"Jika semuanya memunculkan struktur yang sama, maka kami semakin yakin (gambar yang ditampilkan mendekati benar)," imbuh Bouman.
Oleh sebab itu, foto pertama lubang hitam merupakan hasil dari sejumlah algoritma berbeda, tidak hanya satu.
Dari foto yang baru saja dirilis jika dibandingkan dengan beberapa foto perkiraan sebelumnya menunjukkan kesamaan.
Apresiasi untuk Katie Bouman
Vincent Fish seorang peneliti dari MIT Haystack Observatory sepakat jika Bouman dianggap sebagai sosok paling penting dalam penemuan ini. Menurutnya Bouman mampu memetakan dengan rinci dan tajam bagaimana bentuk lubang hitam.
"Salah satu kontribusi Katie adalah ia mampu menghadirkan foto yang tampak natural," ujar Fish.
Selain Fish, banyak kalangan juga memberi apresiasi untuk Bouman di media sosial, mereka memberi selamat atas peran besar Bouman di dunia astronomi.
Computer scientist Katie Bouman and her awesome stack of hard drives for #EHTblackhole image data ???? — reminds me of Margaret Hamilton and her Apollo Guidance Computer source code. ???????????? pic.twitter.com/MgOXiDCAKi
— Flora Graham (@floragraham) April 10, 2019
Meski demikian, perempuan muda itu tetap rendah hati menanggapi banyak pujian untuknya, termasuk ketika diwawancarai media.
"Tidak ada seorang pun yang bisa melakukan pekerjaan seperti ini seorang diri. Ini semua berkat jerih payah banyak orang dengan berbagai latar belakang berbeda," kata Bouman dilansir New York Post, Rabu (10/4/2019).
Baca juga: Foto Pertama Lubang Hitam Terungkap, Ini yang Perlu Digarisbawahi
Seperti diberitakan sebelumnya, foto lubang hitam perdana ini dihasilkan oleh delapan teleskop yang tersebar di Hawaii, Arizona, Spanyol, Meksiko, Chili, dan Kutub Selatan. Semua teleskop itu terhubung dengan EHT dan bertugas menggali data dua lubang hitam pada dua sudut semesta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.