Ada beberapa faktor lain yang berperan dan penelitian ini hanya melihat satu bagian kecil dari suatu hubungan, dan hanya melalui pelaporan diri.
Tetapi para peneliti mengatakan, itu memberikan bukti bahwa cara perempuan terpapar dengan air mani dan aktivitas seksual yang mereka lakukan bersama pasangan bisa menjadi faktor keguguran.
Meski begitu, mereka menyebut perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami mengapa keguguran terjadi. Harapannya adalah para peneliti bisa menemukan cara untuk mengurangi keguguran di masa depan.
"Studi kontrol kasus yang cocok ini menunjukkan bahwa wanita dengan keguguran berulang memiliki lebih sedikit seks oral dibandingkan dengan wanita dengan kehamilan yang lancar," penulis menjelaskan dikutip dari Science Alert, Rabu (03/04/2019).
"Ini sejalan dengan hipotesis bahwa usus memiliki penyerapan yang paling memadai dalam ketiadaan lingkungan inflamasi, dan air mani mengandung antigen HLA terlarut yang sudah dapat menginduksi toleransi imun ibu terhadap antigen ayah yang diwariskan dari janin sebelum implantasi," sambung mereka.
Para peneliti mengatakan paparan vagina terhadap antigen ayah juga merupakan faktor yang terlibat dalam kehamilan yang sukses.
Baca juga: Riset Ungkap, Beberapa Jenis Antibiotik Tingkatkan Risiko Keguguran
Hal tersebut menunjukkan bahwa temuan ini dapat dijelaskan oleh faktor imunoregulasi yang terkandung dalam air mani, seperti sitokin, hormon, dan antigen HLA (sHLA) terlarut, yang bisa berperan fungsi penting dalam menciptakan toleransi ibu yang memengaruhi kelangsungan hidup janin selama kehamilan.
Para peneliti mengakui bahwa studi mereka yang relatif kecil membutuhkan tindak lanjut yang lebih besar. Mereka mengakui bahwa temuan mereka tetap hanya hipotesis untuk saat ini.
Meskipun demikian, mereka menyarankan paparan oral terhadap air mani dapat menginduksi toleransi ibu terhadap antigen paternal, dan karenanya dapat "mempengaruhi hasil kehamilan dengan cara yang positif".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.