KOMPAS.com -Konsumsi antibiotik tak bisa sembarangan, terutama pada wanita hamil.
Sebuah studi komprehensif yang mengkaji data Quebec Pregnancy Cohort antara tahun 1998 dan 2009 mengungkap, beberapa jenis antibiotik bisa meningkatkan risiko keguguran.
Ingat, beberapa. Tidak semua.
"Antibiotik yang paling sering digunakan seperti penisilin, sefalosporin dan eritromisin tidak terkait dengan peningkatan risiko keguguran," kata Anick Bérard seperti dikutip Livescience pada Senin (1/5/2017).
Baca Juga: Keguguran Berulang Tanda Wanita Tidak Subur?
Penelitian itu bertujuan memberikan pencerahan tentang dampak antibiotik pada keguguran yang hingga kini masih jadi kontroversi.
Quebec Pregnancy Cohort berisi data kehamilan di provinsi Quebec, Kanada, pada warga yang dibiayai oleh asuransi kesehatan pemerintah.
Penelitian membandingkan 8.700 wanita hamil yang mengalami keguguran dalam 20 minggu pertama serta 87.000 wanita lainnya yang sukses mengandung hingga melahirkan. Sebanyak 12.500 wanita telah menggunakan antibiotik selama masa kehamilan.
Riset mengungkap, lima jenis antibiotik, yaitu makrooksida, kuinolon, tetrasiklin, sulfonamida dan metronidazol, meningkatkan risiko keguguran.
Sementara, jenis macrolide dan eritromisin, tidak.
Baca Juga: Mengapa Tak Semua Ibu Hamil Alami "Morning Sickness?"
"Temuan ini konsisten dengan hasil yang terlihat pada beberapa studi sebelumnya, namun hubungan antara penggunaan kuinolon dan tetrasiklin dan keguguran adalah temuan baru, "kata Bérard.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.