Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Kualitas Sperma Ayah Bisa Picu Gangguan Mental Skizofrenia

Kompas.com - 02/04/2019, 07:48 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Perempuan yang hamil dari pria berusia 55 tahun atau lebih berkemungkinan alami hingga 34 persen diabetes gestasional. Namun para peneliti tidak terlalu yakin dengan hal ini. Mereka menduga diabetes gestasional terjadi akibat adanya gangguan pada plasenta ibu hamil.

Perencanaan keluarga

"Keputusan untuk memiliki anak dan waktunya adalah hal yang kompleks”, ujar Michael Eisenberg, Direktur Kedokteran Reproduksi Pria dan Bedah dan Profesor Rekanan di Fakultas Kedokteran Universitas Stanford, kepada DW. Eisenberg adalah peneliti senior pada penelitian Stanford tesebut.

Meski jumlah ancaman ini tidak besar, tapi tetap penting untuk dipertimbangkan bagi para calon orang tua untuk tahu kapan mau merencanakan sebuah keluarga, terlebih usia calon orang tua di dunia makin lebih tua.

"Kita memang sudah tahu risiko yang akan dibawa dari usia ibu yang tua, tapi penelitian ini juga mengungkap bukti yang diakibatkan dari usia ayah yang tua,” jelas Eisenberg. "Jadi, pria seharusnya tidak lagi beranggapan untuk menunda punya anak, tapi menyadari risiko yang akan timbul seiring  bertambahnya usia,” tambahnya. 

Pertimbangan Lainnya

Sudah banyak dilakukan penelitian terhadap kehamilan dari perempuan  dengan usia tua. Beberapa risiko yang terjadi antara lain meningkatnya komplikasi selama masa kehamilan, keguguran, bayi lahir mati, bayi lahir prematur, cacat lahir, down syndrome, kardiovaskuler pada ibu dan anak (terutama anak laki), hipertensi gestasional, serta proses persalinan Caesar. Risiko lainnya adalah kemungkinan memiliki janin kembar, bahkan kembar tiga.

Meski demikian, memiliki orang tua dengan usia yang lebih matang juga miliki keuntungan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ibu yang lebih tua dianggap lebih berpendidikan, lebih matang secara emosional, juga lebih memiliki hubungan yang stabil. Hal-hal inilah yang berdampak positif pada anak.

Ayah yang lebih tua juga dianggap berpendidikan lebih baik, miliki pekerjaan yang lebih baik, dan lebih mau terlibat dalam membesarkan anak.

Baca juga: Kualitas Sperma Pria Menurun Secara Global, Penyebabnya Ada di Rumah

Mikko Myrskylä, direktur Max Planck Institute untuk Penelitian Demografi beserta rekan-rekannya mengambil pendekatan holistik untuk melihat hubungan antara usia orang tua dengan perkembangan anak.

"Bagi saya sebagai ahli sosial, pertanyaanya adalah seberapa penting proses psikologis membedakan dirinya dengan proses sosial,” ujar Myrskylä.

Ia dan timnya tidak hanya melihat berat badan anak saat lahir, tapi juga melihat pencapaian anak selama masa pendidikannya. Penelitian mereka menemukan bahwa anak yang lahir dari ibu berusia lebih tua tumbuh lebih tinggi, lebih panjang umur dan capai level pendidikan yang lebih tinggi.

"Jika kita lihat lebih luas, nampaknya penelitian dengan fokus kesuburan yang mengaitkan dengan usia orang tua yang lebih tua dan lebih tua lagi sepertinya salah tempat atau ini tidak benar-benar terbukti,” tambah Myrskylä.

Penelitian Myrskylä memang sebagian besar hanya berfokus pada ibu. Myrskylä berpendapat ibu yang lebih tua sepertinya memang lebih memilih ayah yang lebih tua juga. Meski sejumlah risiko muncul dari usia orang tua yang lanjut, pengasuhan anak juga memiliki peran penting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com