Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halo Prof! Sebaiknya Makan Apa Saat Lapar Tengah Malam?

Kompas.com - 31/03/2019, 17:45 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

KOMPAS.com - Hampir semua orang pernah merasakan lapar pada malam hari ketika menjelang tidur. Hal ini pun juga pernah terjadi pada seorang teman Kompas.com bernama Ilham yang memberikan pertanyaan demikian kepada Halo Prof:

"Apa benar makan nasi goreng atau mi instan pada malam hari bisa picu asam lambung naik? Kalau enggak boleh dua itu, apa yang bagus dimakan kalau lapar malam?"

Pertanyaan tersebut dijawab oleh dr Imelda Maria Loho, Sp. PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, RS Pondok Indah – Puri Indah. Berikut paparannya:

Halo, Bapak Ilham! Terima kasih untuk pertanyaannya.

Baca juga: Halo Prof! Bolehkah Saya Bermain Basket pada Usia 58 Tahun?

Makan di malam hari saat ini seperti sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Penyebabnya antara lain karena harus tidur larut malam atau bahkan dini hari untuk bekerja, mengerjakan tugas kuliah, pekerjaan rumah, atau untuk menonton film seri yang terlalu seru untuk dihentikan.

Akibat tidur larut malam, seseorang akan cenderung makan malam lebih larut, dan biasanya makanan yang dimakan adalah makanan cepat saji, seperti mi instan atau yang biasa dijual di malam hari, seperti nasi goreng, burger, nasi uduk, dan lain-lain.

Sayangnya, kebiasaan makan sebelum tidur dapat memicu munculnya masalah kesehatan, yaitu refluks asam lambung. Keluhan refluks asam lambung dapat berupa mulut terasa asam atau pahit, batuk yang tidak kunjung reda, dada terasa panas, ulu hati terasa nyeri, atau sering bersendawa.

Refluks asam lambung atau dalam bahasa kedokteran disebut gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi naiknya asam lambung ke dalam kerongkongan.

Baca juga: Halo Prof! Apakah Kanker Payudara Bisa Turun ke Anak Perempuan?

Dalam kondisi normal, asam lambung hanya berada di dalam lambung dan bertugas mencerna makanan. Lambung memiliki lapisan pelindung yang dapat melindungi dindingnya dari kerusakan akibat asam lambung.

Sebaliknya, kerongkongan tidak memiliki lapisan pelindung tersebut sehingga asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat menyebabkan kerusakan pada dinding kerongkongan serta menimbulkan keluhan-keluhan seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Iritasi terus menerus pada kerongkongan selama bertahun-tahun pada akhirnya dapat menyebabkan kanker esofagus.

Untuk mengatasi refluks asam lambung, terdapat obat-obat yang dapat menekan asam lambung.

Akan tetapi, obat ini bukan solusi utama. Perubahan pola hidup dan pola makan merupakan solusi yang terbaik. Hentikan makan sebelum tidur.

Baca juga: Halo Prof! Berbahayakah Pendarahan Seusai Olahraga?

Makanan yang tinggi lemak, pedas, atau makanan yang digoreng dapat menyebabkan refluks karena dapat menyebabkan relaksasi katup antara lambung dan kerongkongan yang tugasnya mencegah refluks asam lambung.

Di samping itu, makanan tinggi lemak memerlukan waktu pengolahan yang lebih lama di dalam lambung sehingga kemungkinan asam lambung naik ke kerongkongan juga lebih besar.

Beberapa makanan lain yang dapat memicu refluks asam lambung adalah coklat, keju, alkohol, soda, dan mint.

Nasi goreng dan mie instan termasuk dalam makanan yang tinggi lemak. Jadi benar bahwa kebiasaan makan kedua makanan ini di malam hari dapat memicu naiknya asam lambung.

Oleh karena itu, yang dianjurkan adalah makan malam terakhir tiga jam sebelum waktu tidur.

Baca juga: Halo Prof! Bagaimana Cara Mengatasi Sakit karena Asam Urat?

Bagaimana caranya agar kita dapat makan malam terakhir tiga jam sebelum waktu tidur? Biasakan untuk sarapan pagi dan makan siang dengan porsi yang lebih besar dibandingkan makan malam. Dengan demikian, pada malam hari kita tidak terlalu lapar dan tidak mengkonsumsi makanan dalam porsi yang besar.

Akan tetapi, apabila karena tuntutan pekerjaan, makan di larut malam menjadi tidak terhindarkan, makanan apa yang paling baik dikonsumsi apabila kita lapar?

Makanan dengan kandungan lemak rendah dan porsi yang kecil adalah pilihan yang terbaik. Contohnya adalah yoghurt rendah lemak, biskuit/crackers gandum, sayuran, pisang, roti, atau daging putih seperti ayam dan ikan, serta nasi (dalam porsi kecil).

Demikian jawaban saya. Mudah-mudahan uraian saya dapat menjawab pertanyaan Pak Ilham, ya. Salam sehat!

dr. Imelda Maria Loho, Sp. PD

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, RS Pondok Indah – Puri Indah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau