Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

236 Daerah di Indonesia Endemis Penyakit Kaki Gajah, Kenali Gejalanya

Kompas.com - 20/03/2019, 17:53 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit kaki gajah atau filariasis merupakan penyakit menular menahun. Penyakit ini disebabkan oleh cacing filarial yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.

Berbeda dengan demam berdarah dan malaria yang ditularkan oleh satu jenis nyamuk, penyakit kaki gajah dapat ditularkan semua jenis nyamuk.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, penyakit ini disebabkan oleh parasit atau cacing yang dapat berasal dari kera atau kucing, kemudian ditularkan melalui gigitan semua jenis nyamuk ke manusia.

Selain dari kera atau kucing, seseorang yang tertular cacing filaria dapat menularkan ke orang lain melalui gigitan nyamuk ini.

"Seseorang dapat terkena penyakit kaki gajah jika digigit oleh nyamuk (Aedhes, Anopeles, Culex, atau nyamuk biasa) yang membawa larva cacing filarial," kata Nadia kepada Kompas.com, Rabu (20/3/2019).

Gejala

Suatu penyakit dapat diobati lebih dini apabila mengenali gejalanya. Gejala awal penyakit kaki gajah adalah demam berulang kurang lebih satu hingga dua kali tiap bulan, yaitu kondisi demam dapat sembuh tanpa diobati.

"Ini penyakitnya kronis ya. Gejala bahwa kita kemasukan cacing filaria itu hanya demam, kemudian pembesaran kelenjar getah bening. Kalau kita kasih antibiotik, itu (demam) turun sendiri. Itu awalnya seperti itu, tapi ini terus-terus berulang. Mungkin pembengkakan kelenjar getah beningnya juga berulang, tapi kemudian kempis sendiri," kata Nadia.

Nadia menjelaskan, di tubuh manusia, larva cacing filarial menjadi infektif dan tumbuh menjadi cacing dewasa.

"(Cacing dewasa) dapat menghasilkan jutaan anak cacing atau mikrofilaria. Cacing dewasa itu akan hidup di saluran dan kelenjar getah bening sehingga dapat menyebabkan penyumbatan hingga akhirnya menjadi cacat menetap," ujar dia.

Baca juga: Kisah Forence, Penderita Kaki Gajah Buah Zakar, dan Pelajarannya

Selain itu, muncul benjolan dan terasa nyeri pada lipat ketiak atau paha tanpa adanya luka, serta pembesaran yang hilang timbul pada kaki, tangan, atau payudara. 

Nadia menambahkan, pembesaran atau pembengkakan tersebut disebabkan oleh anak cacing yang menyumbat kelenjar getah bening manusia atau limfatik. Pembengkakan ini dapat menjadi cacat menetap.

"Penyakit ini bisa menimbulkan kecacatan yang menetap. Penyakit ini penting untuk dieliminasi karena kecacatan yang ditimbulkannya dapat menyebabkan penderita tidak produktif sehingaa menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar," ujar Nadia.

Bagaimana bisa dikatakan cacat menetap? Sebab, jika bagian tubuh tertentu telah membengkak, maka tidak dapat kembali normal meskipun penyakit filaria telah sembuh.

"Kalau penyakit filarianya sendiri itu bisa sembuh. Minum obat cacing lima tahun berturut-turut kita pastikan cacing dewasa mati, mikrofilarianya juga mati," ujar dia.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau