Oleh Ajeng Puspitasari
TUJUH dari seribu orang di Indonesia terkena skizofrenia.
Penyakit jiwa parah ini, seperti halnya depresi dan cemas, membawa banyak dampak negatif bagi para penderita dan orang di sekitarnya. Penyakit ini tidak hanya membutuhkan biaya pengobatan yang tinggi, tapi juga sering membawa masalah ekonomi.
Mengapa? Karena kebanyakan penderita penyakit jiwa serius dan kronis tidak memiliki pekerjaan dan terisolasi secara sosial.
Di Amerika Serikat, semakin parah penyakit jiwa yang diderita semakin rendah presentase penderita yang bekerja. Hanya 54% dari penderita penyakit jiwa serius memiliki pekerjaan. Di Indonesia, belum ada data tentang tingkat pengangguran bagi penderita penyakit jiwa.
Jelas hal ini mengakibatkan banyak kerugian ekonomi bagi penderita, keluarga, dan masyarakat pada umumnya. Di samping itu, sangat mungkin bahwa tidak memiliki pekerjaan akan memperkeruh masalah dalam hidup si penderita.
Tidak adanya pemasukan tetap dan kesempatan untuk berkarya bisa meruntuhkan kepercayaan diri penderita dan membuat mereka semakin terisolasi secara sosial. Juga menambah beban ekonomi dan moral bagi penderita dan keluarganya.
Tidak bekerja juga akan menghilangkan struktur rutinitas dan aktifitas dalam kehidupan sehari-hari si penderita yang dapat membuat gejala penyakit jiwa semakin parah.
Saya mendapat kesempatan untuk membangun program rehabilitasi bagi anak muda yang menderita penyakit jiwa serius di Mayo Clinic John E. Herman Home and Treatment Facility Amerika Serikat yang menggabungkan pelayanan kesehatan jiwa dan program kejuruan.
Saya membantu pasien selama 3 sampai 6 bulan untuk mengatasi gangguan jiwa dan mencari pekerjaan yang mereka minati.
Dari pengalaman itu, saya mengetahui banyaknya manfaat bekerja dalam proses pemulihan mereka yang menderita penyakit jiwa parah.
Satu penelitian kualitatif yang mewawancara penderita penyakit jiwa menemukan bahwa bekerja membawa dua dampak positif.
Pertama, membantu penderita merasa bahwa hidup lebih bermakna. Penderita menyatakan bahwa bekerja meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan. Kedua, membantu mempercepat penyembuhan. Dengan bekerja, mereka ditempatkan untuk menggunakan cara mengatasi gejala penyakit jiwa secara efektif.
Masalah mendasar: stigma negatif
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan tingginya tingkat pengangguran bagi mereka yang menderita penyakit jiwa serius.