Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kita Sangat Suka Satu Jenis Makanan dan Benci yang Lain, Ini Alasannya

Kompas.com - 12/03/2019, 17:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Kajian dari Perancis menemukan, janin mengetahui bau makanan dari asupan yang dicerna ibu mereka.

Misalnya, bayi dari ibu penyuka bawang lebih mungkin dapat menikmati bau bawang saat lahir dibanding bayi yang tidak pernah terpapar makanan itu sejak dalam kandungan.

"Sampai umur dua tahun kita akan memakan apapun, setelah itu, kita mengembangkan fobia terhadap makanan baru," kata psikolog Elizabeth Phillips, dari Arizona State University.

"Orangtua kemungkinan berpikir anak mereka tidak menyukai makanan tertentu, tetapi sebenarnya mereka tidak menyukai hal baru. Ketidaksukaan ini dapat berlangsung sepanjang kehidupan dan juga dibentuk dari proses sebab akibat yang pernah dialami. Misalnya makanan yang membuat kita sakit akan dijauhi".

Peran jenis kelamin

Gender juga berperan terhadap makanan yang kita sukai. Pada kajian tahun 2015, para peneliti Universitas Manitoba, Kanada menemukan orang mengaitkan makanan sehat dengan femininitas dan makanan tidak sehat dengan maskulinitas.

"Pesertanya memperingkat produk yang terasa lebih enak ketika kesehatan dan 'gender' disandingkan," tulis Luke Zhu, pengajar bisnis dan salah satu penulis kajian.

Kebudayaan dan lingkungan juga merupakan faktor sangat penting dalam menentukan apa yang kita makan dan bahkan apa yang kita ingin makan. Dan ini juga terkait dengan stereotip gender.

Baca juga: Hirup Aroma Makanan Berlemak Selama 2 Menit agar Diet Tidak Gagal

Cara mengubah "pandangan" indra perasa

Bagaimana mengatasinya?

Ada hal sederhana yang bisa kita lakukan agar bisa mengonsumsi aneka makanan tanpa pilih-pilih.

Semakin besar kita terpapar berbagai jenis makanan, semakin mudah untuk mengubah pola makan.

Hal-hal seperti usaha untuk "mengelabuhi" otak agar menyukai sesuatu juga membantu. Misalnya menambahkan gula pada sayur atau mengubah warna makanan.

Kajian indra perasa pada 1980 di AS memperlihatkan orang yang matanya ditutup harus berjuang untuk mengidentifikasi minuman tetapi dengan mudah melakukannya saat mereka diperbolehkan untuk melihat minuman yang diberikan.

Misalnya minuman berwarna oranye akan dikira sebagai minuman berasa jeruk. Mungkin hanya sedikit yang berprasangka atau terkecoh bila sebenarnnya minuman itu adalah jus sayuran yang diberi pewarna makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau