KOMPAS.com — Menurut para ahli, bahan makanan secara umum bisa dibedakan menjadi good guys dan bad guys atau pemicu dan pencegah kanker. Mewaspadai konsumsi makanan karsinogenik adalah cara ampuh hindari munculnya kanker.
Ulrike Gonder adalah pakar bahan pangan. Ia mengenali, mana bahan pangan yang bisa memicu kanker dan mana yang melindungi diri dari kanker. Istilahnya adalah Bad Guys dan Good Guys.
"Brokkoli adalah bintangnya jenis sayuran. Mengandung senyawa belerang yang disebut Glukosinolate, yang akan terlepas saat dikunyah atau dipotong-potong. Dalam riset ilmiah (brokoli) terbukti memiliki sifat mencegah kanker. Kadarnya dua kali lipat lebih tinggi di tangkai daripada bunganya. Jadi kita harus memasak seluruhnya. Tapi saat dimasak, tentu ada senyawa yang rusak. Artinya kita boleh memotong-motong atau menumisnya, tapi jangan sampai terlalu matang, karena sebagian unsur aktifnya akan rusak," jelas Gonder.
Baca juga: Ini Cara Terbaik Memasak Brokoli, Menurut Sains
Menurut Gonder, jenis buah yang termasuk pelindung kanker bisa dilihat dari warnanya. Umumnya, makanan kategori Good Guys berwarna merah atau kuning terang.
"Yang membuat warna Apel atau anggur merah adalah Anthocyane. Sementara warna oranye pada labu besar dan pepaya adalah Karotinoide. Ini bukan hanya zat warna, melainkan juga unsur pencegah kanker," katanya.
"Unsur tanaman sekunder seperti zat warna merah, berdampak antioksidan serta melindungi sel. Tentu tidak ada jaminan, bahwa kita tidak akan terserang kanker. Tapi jika pola makan sehat, tubuh disiagakan agar mampu memanfaatkan unsur pelindung secara optimal untuk dapat mencegah kanker," sambungnya.
Orientasi warna dan rasa pencegah kanker
Selain warna, rasa juga bisa menentukan apakah makanan tersebut tergolong pelindung kanker atau pemicu. Umumnya, makanan yang memiliki rasa pedas dapat melindungi diri dari kanker.
Hal ini karena semua makanan dengan rasa pedas mengandung senyawa ikatan belerang, seperti pada brokoli.
Kemudian kacang-kacangan juga baik untuk melindungi kanker karena kaya akan unsur balast dan senyawa berkhasiat lainnya.
"Kacang banyak keunggulannya. Misalnya kacang Brazil mengandung Selenium yang amat penting untuk perlindungan kanker. Semua jenis kacang mengandung Polyphenol, yang terbukti melindungi dari kanker usus," jelasnya.
Meski demikian, kacang tidak boleh disimpan terlalu lama karena mudah jamuran. Bila sudah muncul jamur pada kacang, hal ini justru akan memicu kanker.
"Saya sarankan membeli kacang utuh dan giling sendiri di rumah. Jika sudah digiling, juga jangan dibiarkan terlalu lama", ujarnya.
Pilihan daging merah, setengah kilo untuk satu minggu
Saat berbelanja, Gonder memilih membeli daging campuran daging ayam, babi, dan sapi di mana berat seluruhnya setengah kilogram.