Pada 2015, para ilmuwan menulis laporan di jurnal Current Biology bahwa orca tua dapat membantu generasinya bertahan hidup di masa sulit, karena mereka mengetahui lokasi terbaik untuk menemukan makanan.
3. Gajah
Selain itu, kawanan gajah juga terkenal sebagai penganut matriarki. Gajah dilahirkan dalam kelompok yang dipimpin betina tua yang usianya bisa mencapai 80 tahun.
Betina dalam kawanan gajah memiliki keterikatan dan saling bekerjasama membersarkan anak-anak gajah.
Dalam studi yang dimuat di jurnal Scientific Reports edisi 2016, Lahdenperä mencoba mempelajari evolusi nenek gajah.
Dia menganalisis catatan dari populasi gajah Asia di Myanmar. Beberapa betina dewasa rupanya tetap hidup berkelompok dengan induk dan anak-anaknya.
Lahdenperä menemukan, anak gajah yang hidup bersama neneknya delapan kali lebih mungkin bertahan hidup.
Namun tidak jelas bagaimana nenek gajah membantu merawat cucu mereka. Bukti anekdotal menunjukkan, mereka memberi dorongan nutrisi.
Meski demikian, Lahdenperä berpendapat hal ini bisa terjadi karena pengalaman hidup yang dimiliki nenek gajah.
Misalnya jika anak gajah tersangkut di kubangan lumpur, nenek gajah mungkin lebih bisa diandalkan untuk menyelamatkan hidupnya dibanding sang induk.
4. Kutu pembentuk empedu
Memang, keterlibatan kakek-nenek hanya diamati pada mamalia.
Namun dalam jurnal Current Biology edisi 2010, para ilmuwan menemukan koloni serangga yang disebut kutu pembentuk empedu (Quadrartus yoshinomiyai), masih tinggal bersama betina tua yang akan membela kerabatnya setelah berhenti bereproduksi.
5. Burung Seychelles warbler
Penelitian lain dalam jurnal Evolution edisi 2007 menemukan burung Seychelles warbler (Acrocephalus sechellensis) betina tua membesarkan cucunya.
Baca juga: Dalang Punahnya Hewan Raksasa adalah Moyang Kita, 2 Hal Ini Buktinya
Bagaimana dengan kakek? Dalam studi terhadap manusia, kakek dapat meningkatkan kesehatan mental dan menjadi indikator kesejahteraan.
Namun hingga saat ini tidak ada bukti terkait peranan kakek di dunia hewan.
"Hewan jantan jarang bersosialisasi dengan keturunannya sendiri, apalagi keturunan lebih lanjut. Pejantan biasanya fokus menghasilkan lebih banyak keturunan dan tidak memberi perhatian setelahnya," kata Lahdenperä.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.