KOMPAS.com - Serangga yang berlalu lalang mungkin hanya bisa kita lihat di pedesaan, tapi mungkin sekarang jumlahnya pun telah berkurang. Ahli biologi menganalisa telah terjadi penurunan serangga di dunia.
"Ketika saya mulai melakukan studi, kami harus berhenti setiap kali mengisi bensin untuk membersihkan kaca depan yang dipenuhi jejak ngengat, jangkrik, dan segala jenis serangga. Tapi sekarang hal itu tak lagi ditemukan," kata Dr Sanchez-Bayo, ahli biologi dari Universitas Sydney.
Ini adalah bukti yang mendukung tinjauan global pertama dari studi tentang penurunan populasi serangga di seluruh dunia dan alasan di baliknya, yang dilakukan Bayo dan timnya.
Studinya yang diterbitkan di jurnal Konservasi Biologis mengungkap bahwa semua spesies serangga jumlahnya menurun sekitar 41 persen.
Baca juga: Studi Baru: Populasi Serangga Dunia Terancam Punah Satu Abad ke Depan
"Di antara mereka, sepertiga dari semua spesies menuju kepunahan. Mereka dalam bahaya sekarang. Tingkat kepunahan pada serangga sekitar delapan kali lebih tinggi daripada tingkat kepunahan vertebrata."
Dr Sanchez-Bayo dan koleganya, Kris Whyckhuys, menganalisa semua studi jangka panjang dari populasi serangga yang bisa mereka temukan.
Mayoritas dari 73 studi berasal dari Eropa Barat dan Amerika Serikat, dengan hanya sedikit studi yang berasal dari bagian lain dunia dan hanya satu dari Australia.
Salah satu studi di Jerman menunjukkan penurunan biomassa serangga sebesar 75 persen selama 27 tahun terakhir. Studi lainnya di Puerto Rico melaporkan penurunan populasi antara 78 dan 98 persen selama 36 tahun.
Tingkat penurunan populasi begitu dramatis - hingga 2,5 persen per tahun - sehingga Bayo mengklaim bahwa dengan tingkat penurunan saat ini, mungkin tak akan ada serangga di wilayah tersebut dalam 10 tahun.
Penurunan populasi dilaporkan di semua kelompok serangga, hampir beberapa spesies jumlah penurunannya meningkat, katanya.
"Spesies yang akan punah adalah spesies spesialis, yang membutuhkan kondisi yang sangat spesifik untuk hidup," kata Dr Sanchez-Bayo.
Klaim penurunan populasi serangga dianggap berlebihan
Manu Saunders, seorang peneliti di bidang jasa ekosistem, percaya bahwa klaim penurunan populasi yang diajukan oleh Dr Sanchez-Bayo terlalu berlebihan.
"Ini adalah peringatan penting bahwa populasi serangga berubah di beberapa tempat," kata Saunders.
"Tetapi untuk mengklaim penurunan populasi global dari semua serangga tak didukung oleh data apa yang sebenarnya tersedia. Banyak spesies serangga di Bumi belum terdeskripsikan, jadi kita tak tahu apa-apa tentang mereka, termasuk di mana mereka tinggal, bagaimana mereka hidup, apa siklus hidup mereka, apa yang memengaruhi mereka."