2. Kerangka Komet
Pendapat bahwa Oumuamua seharusnya adalah struktur yang halus untuk bisa melesat dengan kecepatan aneh juga diamini oleh ilmuwan planet Zdenek Sekanina dari Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena.
Meski begitu, dia tidak setuju tentang pendapat bahwa asteroid itu adalah fraktal es halus. Sebagai gantinya, dia menyebut bahwa Oumuamua adalah komet kering yang kehilangan sebagian besar air dan gasnya.
Pendapat ini diterbitkan pada 30 Januari lalu di ArXiv.org.
"Ini seperti kerangka tubuh asli, dengan semua es keluar," ujar Sekanina.
Komet yang terbang mendekat ke matahari sering kali tidak bertahan. Oumuamua sendiri berjalan mendekat ke matahari yang membuatnya menghadapi situasi lebih keras.
Seperti Loeb dan Moro-Martin, Sekanina berpikir tekanan radiasi matahari adalah penjelasan terbaik untuk bagaimana Oumuamua berjalan dengan cepat.
Sekanina memperkirakan bahwa Oumuamua lebih padat dibanding pekiraan Moro-Martin.
Tetapi, jika Oumuamua benar-benar komet es yang padat ketika mendekati tata surya, masih ada tantangan untuk menjelaskan bagaimana benda itu selamat dari perjalanan antar-bintang.
3. Komet Aneh atau Pecahan Es?
Ketika Spitzer Space Telescope memeriksa tanda-tanda ekor yang mirip komet dari Oumuamua, instrumen tidak melihatnya. Itu berarti hanya sejumlah kecil karbon monoksida dan gas karbon dioksida yang akan dikeluarkan, jika ada.
Data Spitzer menunjukkan bahwa objek itu juga tidak boleh memuntahkan banyak air.
Baca juga: Bukan Asteroid, Oumuamua Ternyata Sebuah Komet
Tetapi jika Oumuamua adalah jenis komet yang aneh, itu bisa memuntahkan uap air atau gas non-karbonasi lain yang tidak terdeteksi Spitzer, yang bisa menjelaskan bagaimana benda itu melesat.
"Oumuamua terbuat dari air yang tenang, bukan Perrier," gurau astronom Gregory Laughlin dari Yale University.
Laughlin dan koleganya kini sedang mengerjakan studi yang menunjukkan bahwa Oumuamua melepaskan semburan gas seperti nozzle yang sumbernya bermigrasi melintasi permukaan objek, mengikuti kehangatan matahari.