Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Kasus Fela, Begini Fakta dari 2 Mitos Keperawanan

Kompas.com - 26/02/2019, 14:26 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

"Sayangnya, para perempuan menjadi takut hidup tidak sesuai dengan mitos ini. Hingga mereka memilih melakukan perbaikan cepat keperawanan untuk memastikan berdarah saat berhubungan seksual," ujar Ellen.

"Itu bisa berupa operasi plastik yang dikenal sebagai revirgination, bisa berupa botol darah yang dituang di seprai setelah berhubungan seks, atau selaput dara palsu lengkap dengan darah bohongan," imbuhnya.

Mitos-mitos itu, menurut Nina membuat para gadis ketakutan dalam melakukan berbagai aktivitas yang merusak selaput dara mereka.

Bentuk Selaput Dara Sebenarnya

Untuk itu, Nina dan Ellen ingin memberikan penjelasan tentang kedua mitos tersebut.

"Dalam pengalaman kami, orang-orang tampaknya percaya bahwa selaput dara adalah semacam segel yang menutupi vagina. Bahkan, di Norwegia disebut dengan membran keperawanan," ujar Ellen.

"Dengan ini, kita seolah membayangkan itu adalah sesuatu yang rapuh, mudah dirusak, mudah robek, mungkin seperti selembar pembungkus plastik," tambahnya.

Ellen mencontohkan dengan sebuah hulahop yang telah ditutup plastik. Dia menunjukkan bahwa kebanyakan orang membayangkan selaput dara seperti plastik pembungkus hulahop tersebut yang mudah robek dengan pukulan kecil.

Perempuan berambut pirang tersebut mengatakan, kebanyakan orang membayangkan perbedaan selaput dara sebelum dan sesudah hubungan seks dapat dilihat semudah itu.

Baca juga: Psikolog Zoya Amirin: Kuno Kalau Laki-laki Masalahkan Keperawanan

"Jadi, jika kita ingin melakukan pemeriksaan keperawanan pada lingkaran ini, di sini sekarang juga akan sangat mudah," ujar Ellen.

"Tapi, selaput dara bukan plastik pembungkus makanan atau segel. Faktanya, selaput dara lebih seperti ini (menunjukkan sebuah ikat rambut besar), seperti ikat rambut atau karet gelang," lanjut Nina.

Nina menambahkan, selaput dara adalah tepi jaringan di bagian luar vagina yang biasanya memiliki bentuk donat atau setengah bulan dengan lubang pusat yang besar.

"Tetapi ini sangat bervariasi, terkadang selaput dara dapat memiliki pinggiran, beberapa lubang, atau terdiri dari lobus," ujarnya.

Artinya, selaput dara secara alami memiliki bentuk bervariasi.

"Itulah yang membuatnya sangat sulit untuk melakukan pemeriksaan keperawanan," tegas Nina.

Kesalahan Kedua Mitos

Penjelasan tentang bentuk selaput dara tersebut membuktikan bahwa kedua mitos tersebut tidak benar.

"Selaput dara tidak perlu rusak sama sekali. Selaput dara seperti ikat rambut dalam fungsi maupun penampilan," kata Ellen.

"Anda bisa meregangkan ikat rambut, bukan?" imbuhnya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau